Home NASIONAL NUChat Respon PBNU Terhadap Tantangan Zaman

NUChat Respon PBNU Terhadap Tantangan Zaman

52
0

CIREBON (podiumindonesia.com)- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siradj mengapresiasi kerja sama NU Care Lazisnu dengan PT Gerbang Prima Sukses, dalam program digitalisasi Zakat dan aplikasi perpesanan bernama NUChat di Pondok Pesantren KHAS Kempek,Cirebon, Jawa Barat, Senin(25/10/2021).

“Alhamdulillah, Saya bersyukur sekaligus bangga pada pagi hari ini NU mempunyai gawe besar dibidang digital dengan diluncurkan (pilot Launch) NUChat. Ini sebagai respon dan jawaban terhadap tantangan zaman,” kata Kyai Said.

Selama ini komunitas Nahdlatul Ulama seringkali hanya dijadikan obyek, baik dalam politik maupun ekonomi. Modal sosial yang ada di NU hanya dijadikan komoditas.

“NU hanya jadi konsumen. Seperti sarung. Yang memproduksi bukan orang NU tapi dari komunitas lain,” paparnya.

Padahal NU itu kaya raya. Pertama, kaya akan modal sosial. Figur Kyai merupakan kekayaan yang luar biasa, hampir semua masyarakat bergantung pada sosok Kyai. Mulai dari pernikahan, kehamilan, melahirkan dan sampai menikahkan lagi anaknya. Kesemuanya ada peran Kyai.

“Karenanya, banyak fihak yang tidak suka dengan peran Kyai akan berupaya menjauhkan Kyai dengan masyarakatnya,” lanjutnya.

Kedua, Kekayaan budaya. Yang paling sederhana NU mempunyai khasanah Kitab Kuning. Sehingga permasalahan kemasyarakatan yang berhubungan dengan masalah keagamaan bisa diselesaikan dengan berdasar kitab yang ada. Kekayaan ini tidak dimiliki oleh ormas lain.

“NU tidak boleh lepas dari Kitab Kuning, hilang kemampuan ini, tidak jauh berbeda NU dengan ormas lainnya,” tukasnya.

Ketiga, NU mempunyai kekayaan simbolik. Keempat, mempunyai Modal Politik. Meskipun belum bisa mewarnai seperti NU ala NU. Birokrasi yang mempunyai semangat santri, manajemen santri dan birokrat santri. Pesantren merupakan benteng aqidah dan akhlak tapi sekaligus mempunyai bobot politis.

“Pesantren bisa diartikan sebagai penguasa ditengah masyarakat. Jadi kalau dibaratkan seperti Kerajaan. Jadi ada kerajaan Buntet, babakan. Hal ini, bagi pihak lain sangat menakutkan. Apalagi bila Pesantren itu bersatu dan mandiri (Kaya),” imbuhnya.

Poin Kelima, yang kurang dari Nahdlatul Ulama itu sekarang ini hanya kekayaan finansial. “Semoga dengan peluncuran (Pilot Launch) ini, warga NU menjadi sadar berorganisasi (berjamiyah), bukan hanya berjamaah. Sekaligus, saya berharap NUchat ini dapat menjawab tantangan era dirupsi 4.0,” pungkasnya.

Sebagai informasi NUChat merupakan aplikasi chat yang dipelopori NU, namun dapat digunakan juga oleh seluruh masyarakat Indonesia. Yang lebih keren adalah NUChat dapat mengirim pesan kepada semua orang. Bisa dengan handphone jadul maupun android yang terbaru. Adapun fitur unik dari aplikasi NU Chat yakni kemampuannya untuk mengirim pesan grup kepada semua orang.

Pesan akan menjangkau semua orang, termasuk pengguna ponsel berfitur “tanpa data”. Pengguna ponsel berfitur tanpa data akan mendapatkan pesan sebagai SMS dan mereka dapat chating dengan anpa mengurangi saldo Pulsa.

Sementara, Direktur Utama Supertex Sandjaja Thahajadiputra mengatakan salah satu keunggulan NUChat bisa berkomunikasi dengan jaringan yang tak stabil, di mana ketika ada gangguan jaringan atau terputus, pesan yang dikirim melalui NUChat otomatis beralih ke SMS.

“Ada juga fitur lainnya, bisa untuk pembayaran zakat melalui digital, umrah dan kurban,” katanya. Hadir dalam acara tersebut, Ketua PBNU Eman Suryaman, Pengasuh dan Pimpinan PPKHAS Kempek, Direksi PT Gerbang Prima Sukses, M. Wahib. Ketua PP Lazisnu dan Pimpinan Lazisnu Se Jabodetabek dan Jawa Barat dan santri PP KHAS Kempek, Cirebon. (pi/hamdani)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here