LANGKAT (podiumindonesia.com)- Penggunaan istilah dalam bahasa asing di masa Covid-19 bisa dimaklumi. “Tapi kalau kita “kebablasan” juga tak baik,” singkat T. Syaiful Anhar, Ketua FKP-SU menyikapi statmen para pejabat yang sedang ramai menggunakan istilah “New Normal” akhir- akhir ini, kemarin.
Menurutnya, para pejabat adalah simbol satu negara dan daerah. “Kalau simbol dan panutan negara serta oknum pejabat di daerah tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan benar, siapa lagi yang kita harapkan menjadi contoh di relublik ini?” tegasnya.
Menurut Bang Ifol yang juga mantan Ketua Kord.Cabang RKMA (Rumah Kyai H.Ma’ruf Amin) Langkat, sebaiknya dalam situasi sulit sekarang ini jangan sampai mempersulit masyarakat.
“Penggunaan istilah asing di masa Covid ini memang perlu, tapi tolonglah jangan sampai kita merusak bahasa sendiri. Bahasa adalah identitas satu negara, daerah atau pun negeri. Mohon jangan kita pula yang merusaknya,” imbaunya lagi.
Sebagai Alumni LikNas GP Ansor 1986, Syaiful sangat mendukung statemen yang disampaikan Ketua Umum PP GP Ansor dua hari lalu (termasuklah istilah New Normal-red). (pi/tsunami)