Beranda blog Halaman 6

Polres Labusel Tangkap Pelaku Pembunuhan di Kebun Sawit

0

LABUSEL – Satuan Reskrim Polres Labuhanbatu Selatan (Labusel), berhasil mengungkapkan kasus pembunuhan atau penganiayaan yang mengakibatkan korbannya meninggal dunia.

“Masih kita kembangkan,” ujar Kapolres Labusel, AKBP Aditya SP Sembiring Muham melalui Kasat Reskrim, AKP Endang R Ginting, Sabtu (14/6/2025) malam.

Dia mengakui, pihaknya sudah mengungkap kasus kematian yang dialami korban Anto alias Tomok (59) yang ditemukan di Perladangan Kebun Kelapa Sawit Dusun Tanjung Beringin Desa Binanga Dua Kecamatan Silangkitang, Labusel pada Jumat (13/6/2025) siang lalu.

Namun, AKP Endang belum bersedia memberikan keterangan lebih detail, karena pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku.

“Sabar ya, masih dalam pemeriksaan. Nanti, perkembangannya kita sampaikan,” tandasnya.

Sebelumnya, jasad korban warga Dusun Pernantian, Desa Binangadua, Kecamatan Silangkitang Labusel itu ditemukan di bawah tumpukan pelepah sawit.

Korban tewas diduga disebabkan penganiayaan yang dilakukan sejumlah orang.

Kematian korban diketahui setelah istrinya pada Kamis (12/6/2025) merasa suaminya tidak pulang lalu menceritakan ke kadus hingga ke kepolisian.

Setelah melakukan pencarian, jasad korban kemudian ditemukan di kebun kelapa sawit milik Lukito, Dusun Tanjung Beringin Desa Binanga Dua, Silangkitang Labusel dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi badan telungkup.

Dalam kasus ini, Satuan Reskrim Polres Labusel telah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Di sekujur tubuh korban ditemukan sejumlah luka lebam dan tusuk. Korban mengalami sekitar 7 luka tusuk.

Di TKP juga ditemukan dokumen dan uang, handphone (HP) dan sepatu serta sepeda motor.

 

Wali Kota Medan Sampaikan Belasungkawa Mendalam Atas Meninggalnya Orangtua Camat Medan Baru

0

MEDAN – Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menyampaikan ucapan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya Ibu Rumondang Tambunan (74), orangtua dari Camat Medan Baru Frans Seno Ranto Halomoan Siahaan.

“Atas nama pribadi dan beserta seluruh jajaran Pemko Medan, saya menyampaikan rasa duka cita dan belasungkawa yang mendalam atas kepergian ibunda Frans Seno Ranto Halomoan Siahaan. Semoga ibunda diterima disisi Allah.” Kata Rico Waas yang datang langsung ke rumah duka di jalan Jangka, Jum’at (13/6/2025).

Kemudian kepada keluarga terutama anak yang di tinggalkan, Rico Waas berpesan agar bersabar dan ikhlas menerima cobaan ini serta selalu mendoakan ibunda tercinta yang semasa hidupnya telah berjuang membesarkan dan mendidik anak-anaknya.

“Ingat selalu doakan ibunda agar segala ibadahnya diterima di sisi Allah dan ditempatkan di tempat terbaik di sisinya.”pesan Rico Waas.

Sejumlah pejabat di jajaran Pemko Medan juga terlihat hadir dalam acara duka cita tersebut, termasuk diantaranya Kabag Tata Pemerintahan Setda Kota Medan Andrew Fransiska Ayu dan Camat Medan Petisah Arafat Syam.

Lepas Pelayaran Perdana KMP Jatra II Gunungsitoli-Sibolga, Bobby Nasution Minta Berantas Kutipan Ilegal di Pelabuhan

0

NIAS – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution meminta pemberantasan kutipan ilegal di Pelabuhan Gunungsitolu. Kutipan ilegal menurutnya menjadi salah satu faktor meningkatnya harga barang-barang di Kepulauan Nias.

Hal itu disampaikan Bobby Nasution usai acara pelepasan Pelayaran Perdana KMP Jatra II, di Pelabuhan Angin Gunungsitoli, Jumat (13/6). KMP Jatra II yang dikelola PT ASDP Ferry tersebut, melayani penyeberangan Gunungsitoli-Sibolga.

“Yang ilegal-ilegal harus kita berantas, calo, kutipan-kutipan liar dan kalau bisa kita memotong biaya-biaya lain karena ini mempengaruhi harga barang yang masuk ke Nias,” kata Bobby, menanggapi keluhan warga, terkait masih adanya calo tiket dan kutipan biaya pengangkutan barang di pelabuhan.

Bobby Nasution juga meminta kepada pihak pelabuhan dan kapal penyeberangan untuk terus meningkatkan pelayanan dan menurunkan harga tiket. Sehingga masyarakat pengguna lebih nyaman, dan sedikit banyak berpengaruh pada harga barang di Nias.

“Kita tingkatkan pelayanan, kalau bisa kita turunkan lagi harga transportasi ini agar masyarakat nyaman lebih nyaman menggunakannya,” kata Bobby Nasution.

Sebelum kehadiran Jatra II yang dikelola PT. ASDP Ferry, di lintas penyeberangan Gunungsitoli-Sibolga hanya ada kapal PT Wira Jaya Logitama Lines yang dikelola swasta. Sedangkan PT ASDP merupakan bagian BUMN, sehingga harga tiket untuk jasa penyeberangan ini bisa lebih murah.

Saat ini, tiket untuk penumpang dewasa Rp93.100 dan bayi Rp9.100, sedangkan untuk kendaraan golongan I hanya Rp114.000, golongan II Rp190.000 dan golongan III Rp322.500. Kemudian tarif kendaraan Golongan IV penumpang Rp1.662.500, Kendaraan barang Rp1.284.400, Golongan V penumpang Rp2.357.900 dan Kendaraan barang Rp2.568.800 dan untuk Golongan VI penumpang 3.382.000 dan kendaraan barang Rp4.278.800. Selanjutnya untuk kendaraan Golongan VII Rp 4.943.800, Golongan VIII Rp 7.318.800 dan Golongan IX atau truk trailer Rp 10.592.500.

“Saya harap tarif ini masih bisa kita kaji lagi, kita tekan lagi agar lebih murah lagi, tetapi tentu tidak mengurangi kualitas pelayanannya,” kata Bobby Nasution.

Menurut keterangan Dirut PT ASDP Heru Widodo, Kapal Jatra II sebelumnya beroperasi untuk jalur Lembar (NTB) – Jangkar (Jatim). Kapal 392GT ini memiliki panjang 90,7 meter, lebar 15,6 meter, berkapasitas 100 kendaraan dan penumpang 300 orang.

“Sebelum sampai di sini Jatra II dicek seluruh kesiapannya di Semarang, fasilitas, mesin dan lainnya, kemudian di sini kita dia siap untuk jadi moda transportasi Gunungsitoli-Sibolga,” kata Heru Widodo.

Sementara itu, Walikota Gunungsitoli Sowa’a Laoli mengatakan layanan penyebrangan ini telah lama dinanti warga Nias. Jatra II menambah opsi masyarakat untuk transportasi lintas Gunungsitoli-Sibolga.

“Kami sangat bahagia karena transportasi laut sangat penting bagu kami untuk mobilitas barang dan orang, pelayaran ini sudah lama dinantikan warga Nias,” kata Sowa’a Laoli.

Bobby Nasution juga sempat meninjau Jatra II, melihat langsung fasiltasnya. Dia juga sempat menyapa penumpang dan memberikan bingkisan kepada penumpang.

Hadir pada pelepasan Pelayaran Perdana Jatra II ini, Bupati se-Kepulauan Nias, Ketua DPRD Gunungsitoli Adrianus Zega dan Forkopimda Kepulauam Nias. Hadir juga jajaran PT. ASDP, PT. Pelindo, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Program Berjemur Berkesinambungan, Bupati dan Wabup Kunjungan Kerja ke Kecamatan Pagar Merbau

0

PAGAR MERBAU –  Program Bupati Bekerja Bertemu Rakyat (Berjemur) secara berkesinambungan terus dilakukan Bupati Deli Serdang, dr H Asri Ludin Tambunan dan Wakil Bupati, Lom Lom Suwondo SS.

Pada pelaksanaan program Berjemur kali ini, Jumat (13/6/2025), lokasi yang menjadi tujuan adalah Kecamatan Pagar Merbau.

Diawali dengan Gerakan Tanam Cabai Merah di Desa Sukamandi Hilir. Usai Salat Jumat, Bupati bersama Wabup dan rombongan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) meninjau Kantor Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Amanah yang memiliki Unit Usaha Air Minum Mineral (Depot Air Minum), dilanjutkan ke Perusahaan Air Minum PAM (BUMdes) di Desa Jati Rejo, Kecamatan Pagar Merbau.

Di kesempatan itu, Bupati menjelaskan, usaha air isi ulang yang sudah berjalan selama dua tahun tersebut per harinya bisa menerima pesanan masyarakat sebanyak 40 sampai 50 galon.

Bupati mengimbau agar dilakukan pemeriksaan secara periodik untuk memastikan kelayakan air yang akan dikonsumsi pelanggan/masyarakat.

“Perlu menjaga dari aspek kualitasnya. Ini kita membutuhkan skala periodik. Kita mesti mengeluarkan keterangan tentang layak atau tidaknya air ini. Misalkan, setahun atau dua tahun sekali. Kenapa kita melakukan hal demikian, karena akan membantu kepercayaan masyarakat,” ungkap Bupati.

Jika kelayakan air telah diverifikasi, produk tersebut akan diprioritaskan untuk digunakan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang.

“Jika ini nanti sudah memiliki kualitas air yang jelas, maka akan kita ikutsertakan dalam penggunaan air minum di lingkungan Pemkab Deli Serdang. Kita akan menggunakan produk lokal dalam hal ini air mineral, jika sudah terverifikasi. Harapannya, ini juga diikuti BUMDes lain di Deliserdang,” lanjut Bupati.

Diskusi Bersama Masyarakat

Setelah dari Desa Jati Rejo, Bupati dan Wabup melanjutkan kegiatan di Kantor Camat Pagar Merbau diawali dengan peninjauan program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan Lengkap dan Elektronik (Paten Kali) dan Rumah Bersama, pembagian Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Penerima Bantuan Iuran (PBI) kepada masyarakat pekerja rentan, pemberian bantuan kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), dan bingkisan kepada lanjut usia (lansia) dan siswa sekolah dasar (SD), ditutup dengan pertemuan bersama kepala desa se-Kecamatan Pagar Merbau, tokoh masyarakat dan warga.

Camat Pagar Merbau, Junaidi SE MSi berharap, kunjungan Bupati dan Wabup ke Kecamatan Pagar Merbau bisa menjadi awal yang baik bagi peningkatan sinergi antara pihak kecamatan dan Pemkab Deli Serdang.

“Harapannya, ada peningkatan kerja sama dan kolaborasi antara Kecamatan Pagar Merbau dan Pemkab Deliserdang di semua sektor yang ada, sehingga terciptalah kolaborasi di semua lini,” harapnya.

Sementara itu, Bupati mengemukakan, satu per satu hasil peninjauan yang dilakukan di Kecamatan Pagar Merbau, mulai dari penanaman cabai merah di Desa Sukamandi Hilir, yang ke depannya Pemkab Deli Serdang akan membantu para petani cabai.

“Kita akan membantu membuat jalan usahanya masyarakat di sana dan juga membantu membeli mesin penggiling cabai. Kita juga ingin merencanakan jalan arah Simpang Madiun ke Sukamandi,” terang Bupati.

Usaha yang dilakukan BUMDes di Jati Rejo, menurut Bupati, merupakan hal yang luar biasa. Untuk membantu usaha itu, Pemkab Deli Serdang akan berkomunikasi dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makan (BBPOM) dan memerintahkan Dinas Kesehatan agar bisa mengeluarkan/memberikan sertifikat kelayakan, sehingga usaha air minum yang dijalankan bisa lebih diterima masyarakat karena sudah  memenuhi standar.

“Kalau sudah memenuhi standar, setiap acara acara pemerintah kabupaten akan kita pakai dari situ. Saya harapkan juga akan memotivasi BUMDes atau Koperasi Merah Putih di bawah pemerintah kabupaten untuk mendukung pelaksanaan itu,” sambung Bupati.

Di momen itu, Bupati berjanji, akan membangun aula di Kantor Camat Pagar Merbau. Selain aula kantor camat, juga akan dibangun alun-alun kecamatan, serta memindahkan Puskesmas Pagar Merbau ke sebelah kantor camat. “InsyaAllah tahun ini. Kita harapkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” harap Bupati.

Mengenai program Paten Kali di Kecamatan Pagar Merbau, Bupati cukup memberi apresiasi. Dengan adanya program tersebut, masyarakat Pagar Merbau tidak perlu lagi mengurus pelayanan administrasi kependudukan ke kantor OPD terkait. Cukup di kantor camat.

“Saya melihat tadi, surat tidak mampu. Tidak boleh ada surat tidak mampu. Kalau memang dia miskin, dibuat surat keterangan miskin. Setelah itu, klasifikasilam masuk di desil I, desil II, desil III, dan desil IV. Untuk apa kita klasifikasikan? Supaya kita tahu antisipasinya, supaya tidak salah desil,” papar Bupati.

“Kalau kita memang niat mengentaskan kemiskinan di kabupaten ini, kita harus berani meletakkan data, mana yang miskin. Agar kita langsung melakukan intervensi kepada masyarakat. Jangan malu kita! Tidak perlu malu membilangkan desa kita banyak orang susah. Justru semakin banyak data yang bisa kita lengkapi, semakin valid dia. Pemerintah kabupaten akan lebih mudah untuk mengalokasikan anggaran menuntaskan itu,” jelas Bupati lagi.

Kembali Bupati menekankan, program Paten Kali diharapkan tidak sekadar membantu masalah administrasi, tetapi juga mampu membimbing masyarakat.

Disampaikan juga perihal program Pas Jempol, di mana masyarakat hanya perlu melakukan cap jempol ketika hendak berobat.

“Tolong untuk Bapak/Ibu Kades, di setiap Posyandu ajak Kepala Puskesmas untuk cap jempol. Jadi, masyarakat tidak perlu bawa alat perlengkapan administrasi, kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK). Sepanjang jari jempolnya bisa berobat, dia tolong dibantu,” tegas Bupati.

Belasan Kartu SIM Coba Diselundupkan Via Gorengan ke Lapas Klas II A Binjai

0

BINJAI – Sebuah aksi penyelundupan yang nyaris tak terdeteksi berhasil digagalkan oleh petugas Lapas Kelas IIA Binjai, Sumatera Utara.

Kali ini, bukan narkoba atau senjata tajam yang hendak masuk ke dalam penjara, melainkan 11 kartu SIM yang diselundupkan melalui gorengan. Kejadian ini seolah memperlihatkan bahwa kreativitas dalam kejahatan semakin sulit ditebak. Namun, respons cepat dan ketelitian petugas membuktikan bahwa sistem pengamanan Lapas masih sangat bisa diandalkan.

Insiden ini bermula pada Rabu 11 Juni 2025, ketika seorang pengunjung perempuan berinisial S datang ke Lapas Binjai untuk membesuk salah satu warga binaan.

Saat melewati prosedur pemeriksaan, petugas penggeledahan bernama Handy Sinaga menangkap sinyal tidak biasa dari gerak-gerik wanita tersebut. Ada sesuatu yang membuat petugas merasa tidak nyaman. “Pengunjung ini tampak gugup dan sedikit terburu-buru saat menyerahkan barang bawaannya,” ungkap Kalapas Binjai, Wawan Irawan, kepada awak media. Dari situ, petugas langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Dan benar saja, ketika gorengan yang dibawa S dibelah, tampak gulungan plastik kecil yang ternyata berisi 11 buah SIM Card aktif.

Temuan ini seketika mengubah suasana di ruang pemeriksaan. Pengunjung tersebut pun langsung diamankan, dan barang bukti disita. Temuan mengejutkan itu langsung memantik penyelidikan lebih lanjut. Petugas segera berkoordinasi untuk memanggil warga binaan yang diduga menjadi tujuan pengiriman SIM card tersebut. Nama dan identitas warga binaan tidak disebutkan secara rinci, namun ia langsung diperiksa oleh pihak Lapas. “Prosedur penyidikan internal langsung dijalankan. Ka KPLP, Pariaman Saragih, memerintahkan timnya untuk menyusun Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan mengungkap sejauh mana keterlibatan warga binaan tersebut,” jelas Wawan. Sebagai tindakan disipliner awal, warga binaan itu kemudian ditempatkan di sel hukuman khusus (straf cell). Penempatan ini juga dicatat dalam buku register F, yang menandai bahwa pelanggaran serius telah terjadi. Wawan Irawan tidak menampik bahwa upaya penyelundupan barang terlarang ke dalam Lapas bukanlah hal baru. Namun, modus yang digunakan kali ini tergolong unik dan cukup rumit. “Kami pernah menggagalkan upaya serupa dengan modus menyembunyikan barang di dalam makanan. Tapi menggunakan gorengan sebagai media penyelundupan SIM Card dalam jumlah sebanyak ini, baru kali ini kami temui,” ujarnya.

Menurutnya, SIM Card bisa menjadi alat yang sangat berbahaya jika sampai ke tangan narapidana. “Itu bisa digunakan untuk mengakses internet, mengendalikan jaringan dari dalam, bahkan untuk menjalankan penipuan daring,” katanya. Keberhasilan membongkar modus penyelundupan ini tak lepas dari kejelian dan profesionalisme petugas Lapas. Kalapas Binjai secara khusus menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas kinerja jajarannya. “Saya bangga terhadap petugas pengamanan yang tetap sigap dan tidak lengah dalam menjalankan tugas. Ini menunjukkan bahwa kami serius dalam memberantas peredaran barang terlarang, baik itu narkoba, alat komunikasi ilegal, maupun benda-benda lain yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam Lapas,” tegas Wawan. Sebagai bentuk pertanggungjawaban institusi, kejadian ini juga telah dilaporkan kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara, untuk mendapatkan perhatian dan tindak lanjut lebih lanjut dari tingkat atas. Kejadian ini mengingatkan kita bahwa penjara tidak kebal terhadap kejahatan. Justru di balik dinding tinggi dan kawat berduri itu, masih ada pihak-pihak yang berusaha mengakali sistem demi kepentingan pribadi atau jaringan kriminal di luar. Modus yang terus berkembang menuntut petugas untuk terus meningkatkan kewaspadaan, integritas, dan kecanggihan teknologi pengawasan.

Bukan tidak mungkin, ke depannya penyelundupan akan memanfaatkan metode yang lebih canggihmulai dari drone hingga pemanfaatan teknologi mikro. Tapi setidaknya, untuk hari ini, upaya itu gagal. Dan para petugas Lapas Binjai pantas mendapatkan pengakuan atas keberhasilan mereka menjaga integritas lembaga pemasyarakatan. Jika kamu tertarik dengan isu-isu seputar keamanan Lapas atau Rutan, peredaran barang terlarang, atau dinamika dunia pemasyarakatan dan Rutan di Indonesia.

Rico Waas Tinjau Rumah Perlindungan Sosial, Pastikan RPS Berfungsi

0

MEDAN – Usai meninjau jalan rusak, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas meninjaunya Rumah Perlindungan Sosial (RPS) Dinas Sosial Kota Medan yang terletak di jalan Bunga Turi II, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Medan Tuntungan, Kamis (12/6/25).

Peninjauan ini dilakukan Rico Waas guna mengecek dan memastikan RPS berfungsi sebagai tempat perlindungan masyarakat yang membutuhkan.

Dengan berjalan kaki Rico Waas didampingi Plt Kadis SDABMBK Gibson Panjaitan, Plt Kadis PKPCKTR Melvi Marlabayana, Plt Kabag Prokopim M Agha Novrian dan Camat Medan Tuntungan, Berani Perangin-angin menuju gedung RPS yang letaknya tidak jauh dari lokasi peninjauan jalan.

Saat tiba di RPS, Rico Waas mengecek kondisi bangunan dan ruangan satu persatu, termasuk fasilitas yang ada didalam gedung RPS. Mulai dari lobby, kamar mandi sampai ruangan tidur ataupun kamar isolasi.

Rico Waas juga meluangkan waktunya berbincang dengan masyarakat yang menempati RPS tersebut. Di halaman RPS terlihat juga sebagian orang yang menempati RPS tengah berolahraga bersama.

Ketika meninjau ruangan kamar tidur dan kamar isolasi, Rico Waas meminta kepada pengelola RPS untuk dapat menambah fasilitas agar kenyamanan masyarakat yang menempati RPS tetap terjaga. Seperti fasilitas air bersih, perbaikan pintu kamar tidur dan penambahan Exhaust Fan atau Hexos Fan untuk sirkulasi udara yang lebih baik.

Dikatakan Rico Waas, peninjauan ke RPS Dinas Sosial ini untuk mengecek bagaimana kondisinya saat ini, apakah berfungsi dengan baik. “Saya ingin melihat apakah RPS ini berfungsi. Ternyata berfungsi dengan baik, sudah ada masyarakat yang menempati RPS Dinas Sosial”, kata Rico Waas.

Dijelaskan Rico Waas, masyarakat yang menempati RPS ini merupakan masyarakat yang tidak memiliki domisili termasuk gelandangan dan pengemis. Selain itu di RPS ini ada juga masyarakat ODGJ.

“RPS ini memiliki fasilitas yang lengkap. Namun untuk membuat lebih nyaman masih dibutuhkan perawatan dan penambahan fasilitas secara khusus oleh Dinas Sosial, termasuk kebersihan dan kerapian”, jelas Rico Waas sembari mengungkapkan akan mengevaluasi terus RPS.

Rico Waas berharap RPS Dinas Sosial dapat berjalan dan berfungsi dengan baik. Karena keberadaan RPS ini termasuk bagian dari pelayanan yang diberikan Pemko Medan untuk masyarakat. “Mudah-mudahan RPS ini dapat difungsikan dengan baik, karena ini salah satu bagian dari pelayanan kita untuk masyarakat kota Medan”, Ucap Rico Waas.

Sementara itu, Trisno Mulyono Hutagalung, sebagai pengelola RPS Dinas Sosial mengungkapkan ada 33 orang masyarakat yang menempati RPS. Terdiri dari Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) dengan usia produktif ada 14 orang, anak 2 orang, lansia 5 orang dan disabilitas 2 orang serta ODGJ 7 orang.

“Masyarakat yang menempati RPS ini hampir rata-rata tidak memiliki identitas. Ada juga yang berasal dari luar kota Medan”, jelasnya.

Sambut Kepulangan Jemaah Haji Kloter I Asal Kota Padangsidimpuan, Pj Sekdaprov Sumut : Semoga Jadi Haji yang Mabrur

0

MEDAN – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) Effenddy Pohan menyambut kepulangan jemaah haji Kloter I Debarkasi Medan asal Kota Padangsidimpuan, di Asrama Haji Jalan AH Nasution Medan, Kamis (12/6/2025) malam.

Sebanyak 359 orang jemaah haji tiba di Tanah Air dan kembali berkumpul dengan keluarga, satu di antaranya meninggal dunia di Tanah Suci Mekah.

Effenddy Pohan mengucapkan selamat datang kembali ke kampung halaman pada seluruh jemaah haji, seraya mendoakan seluruh jemaah haji menjadi haji dan hajah yang mabrur. “Semoga segala amal yang telah dikerjakan menjadi berkah, dan ibadah yang telah dilaksanakan di Tanah S uci dapat diaplikasikan di Tanah Air,” ucap Effenddy Pohan.

Pada petugas haji, Effenddy Pohan juga menyampaikan terima kasih telah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Diharapkan dedikasi dan pelayanan pada jemaah haji selama ini dapat menjadi ladang amal bagi seluruh petugas.

“Pada petugas saya ucapkan terima kasih telah bekerja dengan baik memberikan pelayanan yang terbaik untuk jemaah haji dari keberangkatan hingga kepulangan. Mudah-mudahan ini ladang amal bagi kita semua,” katanya.

Sementara itu, Wakil Walikota Padangsidimpuan Harry Pahlevy Harahap yang turut hadir menyambut kepulangan jemaah haji tersebut juga menyampaikan hal yang sama. Ia mengatakan segala pengalaman yang diperoleh jemaah haji di Tanah Suci membawa pengalaman positif di Tanah Air.

“Selamat datang dan pulang kembali ke kampung halaman. Semoga pengalaman di Tanah Suci membawa pengalaman positif dan dapat diaplikasikan untuk Tanah Air. Kami doakan seluruh jemaah haji menjadi haji yang mabrur yang berdampak pada Kota Padangsidimpuan,” katanya.

Diketahui, jemaah haji termuda Kloter I Debarkasi Medan asal Kota Padangsidimpuan yakni Aditya Ray Ritonga (19) dan jemaah haji tertua adalah Hanifah Harahap (83). Sedangkan yang wafat di Tanah Suci atas nama Damri Mgr Somalap (64). Turut hadir menyambut kepulangan jemaah haji ini di antaranya Kakanwil Kemenag Sumut, Forkopimda, Perwakilan GM Garuda, serta lainnya.

Diduga Cemburu, Suami Tikam Sekujur Tubuh Istri Hingga Tewas di Medan Area

0

MEDAN- Seorang suami tega membunuh istrinya sendiri hingga tewas tergeletak bersimbah darah. Pelaku menghabisi nyawa pendamping hidupnya itu dengan cara berulang kali menikam menggunakan pisau di sekujur tubuh korban.

Peristiwa itu terjadi di rumah yang mereka tempati di Jalan Wahidin Gang Lurah, No. 14, Kelurahan Pandau Hulu II, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Rabu (11/6/2025) sekira pukul 22.00 WIB.

Menurut informasi yang dihimpun pelakunya adalah Alang (58) dan korban Yap Siu Lian (55). Pelaku nekat membunuh istrinya diduga karena cemburu.

Di tubuh korban terdapat sejumlah luka bekas tikaman di bagian tangan kanan dan perut.

Usai kejadian, warga sekitar yang mengetahui kejadian itu tersulut emosi lalu menghajar pelaku hingga babak belur. Kemudian, peristiwa itu dilaporkan ke polisi. Tak lama berselang, petugas Unitreskrim Polsek Medan Area meluncur ke TKP dan mengamankan tersangka yang sudah dalam keadaan  berdarah-darah.

 

Kapolsek Medan Area, AKP Dwi Himawan Chandra ketika dikonfirmasi mengatakan pelaku sudah diamankan, namun masih mendapatkan perawatan di rumah sakit karena sempat dimassa.

“Benar, pelaku sudah diamankan dan untuk saat ini belum bisa dimintai keterangan karena masih dirawat di rumah sakit karena luka-luka akibat dimassa,” kata Himawan, Kamis (12/6/2025) siang.

Terhadap korban, lanjut Himawan, sedang dilakukan autopsi di RS Bhayangkara untuk mengetahui secara jelas penyebab kematian korban.

“Korban masih dilakukan autopsi. Yang pasti antara korban dan pelaku merupakan suami istri,” pungkasnya.

Orang Utan Haven Destinasi Wisata Deli Serdang

0

PANCUR BATU – Harian Central.Net | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang bukan hanya mendukung upaya konservasi yang dilakukan Orang Utan Haven di Kecamatan Pancur Batu, tapi juga akan mempromosikan dan menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata di Kabupaten Deli Serdang.

Orang Utan Haven sendiri merupakan tempat yang didirikan khusus buat para orang utan yang tidak bisa balik ke alam bebas. Di sini, orangutan yang punya kondisi fisik atau mental tertentu bisa tinggal di pulau-pulau buatan yang nyaman dan aman. Orang Utan Haven tidak hanya jadi rumah buat primata, tapi juga dibuka buat umum sebagai tempat edukasi.

“Saya juga berharap, area ini bisa menjadi salah satu pengembangan yang unik untuk orang utan. Saya juga berharap Orang Utan Haven ini akan muncul tidak hanya di websitenya Kabupaten Deli Serdang, tapi juga Provinsi Sumatera Utara, dan menjadi salah satu yang terbaik,” kata Bupati Deli Serdang, dr H Asri Ludin Tambunan saat berkunjung ke Wisata Alam Orang Utan Haven di Kecamatan Pancur Batu, bersama Wakil Bupati (Wabup), Lom Lom Suwondo SS, Rabu (11/6/2025).

“Semoga kedatangan awal ini menjadi salah satu endorse untuk kemajuan wisata di Kabupaten Deli Serdang,” imbuh Bupati.

Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Deli Serdang, Dr Sofyan Tan dan juga pengelola Orang Utan Haven karena telah memberdayakan masyarakat sekitar untuk membuka lahan untuk bertanam, menjadi salah satu penghasilan masyarakat.

“Ini menurut saya, untuk para pengusaha lainnya bisa berpikir yang sama. Hal seperti ini yang akan mempercepat kemajuan, bagaimana lingkungan masyarakat itu akan lebih kokoh, lebih nyaman,” tutur Bupati.

Ke depan, sambung Bupati, pengelola Orang Utan Haven dan Pemkab Deli Serdang akan membuat paket wisata edukasi orang utan. Nantinya, siswa sekolah, baik sekolah dasar (SD, sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA), bisa berwisata ke Orang Utan Haven sekaligus mempelajari kehidupan orang utan saat di konservasi.

“Kita akan bekerjasama dengan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) agar konservasi orang utan di tempat ini bisa menjadi role model dalam rehabilitasi orang utan yang sudah tidak bisa dikembalikan lagi ke hutan dan dia merasa nyaman di sini,” ungkap Bupati.

Mendampingi Bupati dalam kunjungan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs Hendra Wijaya; Kadis Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK),Plt Kadis Perumahan dan Permukiman, Suparno SSos MSP; Pelaksana Harian (Plh) Kadis Kebudayaan, Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (Budporapar), Eko Sapriadi SSos MAP; Kadis Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB), Camat Pancur Batu, Sandra Dewi Situmorang SSTP MSi, dan lainnya.

Oknum Brimob Polda Sumut Diduga Terlibat Penipuan Casis

0

MEDAN – Polda Sumut kembali menangani kasus dugaan tindak pidana penipuan dengan modus penerimaan calon siswa (Casis) anggota bintara Polri.

Kali ini, seorang oknum Brimob dilakukan pemeriksaan secara internal.

Informasi dihimpun menyebutkan, Rabu (11/6/2025) menyebutkan, oknum Brimob yang diperiksa itu berinisial Aiptu AB setelah dilaporkan ke Bid Propam Polda Sumut atas dugaan tindak pidana penipuan terhadap warga pada 2024 lalu.

Untuk modus dugaan kejahatan yang dilakukan oknum Brimob itu menjanjikan kelulusan bagi anak korban berinisial UZ menjadi anggota bintara Polri melalui jalur kuota khusus dengan meminta uang sebesar Rp600 juta.

Namun, kenyataannya anak korban tidak lulus sebagai anggota bintara Polri. Merasa ditipu korban pun membuat laporan ke Mapolda Sumut dan perkaranya tengah didalami penyidik Bid Propam Polda Sumut.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan saat dikonfirmasi mengakui, pemeriksaan terhadap oknum Brimob yang diduga melakukan tindak penipuan dengan modus penerimaan anggota Polri.

“Perkaranya masih ditangani Bid Propam Polda Sumut. Untuk anggota Brimob itu masih dalam pemeriksaan. Nanti akan kita sampaikan hasilnya,” tandas Ferry, Rabu (11/6/2025).

BERITA TERBARU