STABAT (podiumindonesia.com)- Salah satu warisan seni bina alam dan tamadun Melayu Langkat papan Resplang dengan berbagai motif khas Melayu Langkat.
Selain menghiasi istana Sultan, rumah panggung dan paviliun, kini papan Resplang terdapat hampir di setiap gedung pemerintahan Kabupaten Langkat. Hal ini memperlihatkan bahwa Langkat merupakan tanah pusaka puak Melayu Langkat.
“Hari ini kita melihat langsung proses pembuatan Resplang Melayu di Dusun Ampera II Desa’Stabat Lama Barat kemarin. Kami juga berdiskusi langsung bersama pakarnya abangda Abdul Hakim,” ujar Agusma Hidayat Wali Utama MBN Langkat didampingi Muhammad Akbar Setia Usaha Utama serta Adam Maulana dan Taufik Hidayat sebagai kader sekaligus fungsionaris PK MBN Langkat Desa’Stabat Lama Barat.
Kepada Abdul Hakim, Gusma mengutarakan maksud dan tujuan berkunjung ke tempat pembuatan Resplang Melayu dalam rangka bersilaturahmi dan melihat’ langsung proses pembuatannya. Karena hal ini sesuai dengan visi dan misi organisasi MBN Langkat yakni melestarikan warisan tamadun Melayu Langkat untuk mewujudkan tamadun emas yang diridhoi Allah.
Dalam pertemuan itu Abdul Hakim menjelaskan perjalanan usahanya dimulai tahun 2001. Selama 20 tahun beliau setia menggeluti usaha membuat Resplang Melayu Langkat sebagai warisan seni bina alam dan tamadun Melayu Langkat. Lanjut Abdul Hakim usaha pembuatan Resplang Melayu Langkat dimulai setelah pulang kampung dari merantau di Malaysia dan Thailan. Tiba di tanah air dari perantauan melamar pekerjaan ke sana kemari tidak diterima. Akhirnya memutuskan membuka usaha membuat Resplang Melayu Langkat dan berbagai macam jenis meubel lainnya.
“Awalnya awak mulai dulu sedikit diletakkan dekat cucuran atap kemudian dilanjutkan sampai sekarang. Harganya relatif tergantung pesanan. Biasanya yang mesan rumah pribadi atau rumah dinas,” ujar lulusan pesantren ini. Untuk bahan, mereka gunakan papan durian. “Yang penting jenis kayunya tidak berbulu,” tukasnya.
Saat ditanya pemasarannya, menurutnya sudah menjangkau luar Langkat. “Ada yang dari Medan, Binjai dan kabupaten kota lainnya,” ujarnya mengakhiri. (pi/rusdi)