SIDIKALANG (podiumindonesia.com)- Pemkab Dairi dinilai tidak punya nyali untuk menindak agen yang diduga nakal dan sudah banyak merugikan masyarakat.
Membuat tingginya harga gas bersubsidi LPG 3 kg baik di tingkat pangkalan mau pun pengecer. Hal itu disampaikan Sekretaris DPD- Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kabupaten Dairi, Robinson Simbolon didampingi Devisi Hukum LSM-PILIHI Kabupaten Dairi-Pakpak Bharat, Ronald Vana Manik, SH kepada wartawan, usai melakukan pertemuan dengan Asissten II Pemkab Dairi, Eddy Banurea, Kamis (12/12/2019).
Robinson menyesalkan sikap Assisten II yang membidangi Bagian Perekonomian yang dinilai setengah hati menangani laporan masyarakat terkait sejumlah pelanggaran yang diduga kuat dilakukan salah satu agen LPG 3 kg PT MKG.
Karena menurutnya sudah nyata-nyata mengelabui Pemkab Dairi dan merugikan atau merampas hak masyarakat miskin pengguna gas LPG 3 Kg di wilayah Kabupaten Dairi. Sejak pertengahan September 2019 lalu, laporan masyarakat melalui LSM- PILIHI sudah menyurati Bupati Dairi melalui Asissten II, dan Bagian Perkonomian Kabupaten Dairi terkait Pengawasan dan Penindakan terhadap agen nakal LPG 3 Kg dimaksud.
Akan tetapi hingga kini Pemkab Dairi seakan-akan tidak perduli dengan laporan masyarakat tersebut, bahkan terkesan bungkam dan tidak punya nyali untuk melakukan tindakan nyata. “Sebenarnya kalau Pemkab Dairi ada kemauan dan keinginan untuk menyelesaikan permasalahan gas bersubsidi yang telah meresahkan masyarakat. Sangat mudah dan gampang, undang saja Pertamina dan pihak Agen MKG untuk duduk bersama karena itu hak Pemerintah Dairi,” kata Simbolon.
Sementara itu, Divisi Hukum LSM PILIHI, Ronald Vana Manik, S.H menduga kuat bahwa Pemkab Dairi melindungi Agen nakal dimaksud. Karena sudah berulang kali melakukan konfirmasi, namun tidak pernah mendapat jawaban yang pasti.
“Saya sudah berulang kali mengonfirmasi Assisten II terkait tindak lanjut laporan kami. Akan tetapi hingga kini, belum ada jawaban yang pasti dari Pak. Asissten, bahkan beliau buang badan dengan mengarahkan kita untuk menemuai Kabag Perekonomian,” ungkap Ronald.
Ditambahkan Ronald bahwa pihaknya akan terus mengawal permaslahan tersebut, bahkan pihaknya juga akan segera melaporkannya ke pihak Pertamina pusat yang dianggap berkopeten menangani permasalahan LPG 3 Kg dimaksud.
Sementara, Assisten II Pemkab dairi Eddy Banurea saat akan dikonfirmasi wartawan tidak bersedia, karena beralasan akan ada kegiatan di Gedung Balai Karina dan menyarankan agar menemui Kabag Perekonomian terkait permasalahan tersebut.
“Langsung aja ke Kabag perekonomian, karena sudah kita serahkan permasalahan itu dan mereka yang akan menjawab,” ucapnya dan berlalu pergi. (pi/gun)