SIDIKALANG (podiumindonesia.com)-Pengerjaan pengaspalan lapen di Dusun III Huta Bangun/Kaban Tengah, Desa Kentara, Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi dituding asal jadi.
Pasalnya, aspel lapen yang baru selesai dikerjakan seminggu yang lalu terlihat sudah rusak dan batunya hampir terkelupas.
Pengaspalan lapen sepanjang 440 meter yang dananya bersumber dari APBDesa tahun 2019 tersebut diduga materialnya tidak cukup atau tidak sesuai dan batu pengunci disisi kiri dan kanan badan jalan tidak ada. Sehingga dikawatirkan bila dilintasi kendaraan roda empat dan mobil truk asapalnya akan terkelupas dan amblas.
Salah seorang warga desa setempat yang tidak mau disebutkan namanya kepada wartawan mengatakan, sebelumnya sangat mengafresiasi dan senang terkait pengaspalan jalan menuju perladangan warga. Namun setelah selesai pengerjaanya warga pun kecewa, karena kondisinya tidak sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya.
“Kalau melihat hasilnya pengaspalannya kecewa, karena tidak akan bertahan lama. Karena masih tertutup pasir pengaspalan yang rusak belum terlihat semua, untuk itu kami meminta agar diperbaiki,” kata warga kepada wartawan, Selasa (2/7/2019).
Kepala Desa (Kedes) Kentara, MP. Togatorop saat akan dikonfirmasi tidak berada di kantornya, munurut salah seorang Kepala Dusun yang sedang piket di Kantor Kepala Desa, Kedes sedang pergi pesta.
“Kedes sedang tidak ada di kantor, karena sedang ada pesta. Mengenai pengerjaan pengaspalan itu saya tidak tau,” terang Candra Silalahi Kadus Dusun IV.
Sementara Seketaris Camat (Sekcam) Lae Parira, S. Sitakar ketika ditemui dan ditunjukan foto hasil pengaspalan tersebut mengatakan, kalau pengaspalan tidak layak dan harus diperbaiki.
“Selesai pengerjaan pengaspalan masih ada waktu masa perwatan, jadi nanti akan kita minta untuk diperbaiki,” tandas Sitakar. (pi/gun)