SAMOSIR (podiumindonesia.com)- Total ada 12 orang anggota Keluarga Besar Nainggolan (KBN) disebut menjadi korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara. Seluruh korban itu baru saja mengikuti pesta keluarga dan ziarah di desa leluhurnya, Desa Simanindo Huta Tangga, Samosir.
“Berangkat ke sana itu tujuan untuk peresmian tugu sambil ziarah seluruh keluarga Opu Lambbas Nainggolan. Mereka berangkat ke Samosir Desa Simanindo Huta Tangga. Setelah acara itu sukses, mereka mau ke Sionggang ke Siantar dan berangkat jam 5 sore,” kata perwakilan Keluarga Besar Nainggolan, Wonni Fredi Nainggolan, di Duren Sawit, Jakarta Timur, kemarin.
Hal itu disampaikan Wonni Fredi di salah satu rumah KBN di Jakarta korban KM Sinar Bangun, Ledikson Nainggolan di RT 06/05 Duren Sawit, Jakarta Timur. Wonni menceritakan Ledikson awalnya sempat mengajak dia selaku anggota keluarga Nainggolan yang di Jakarta untuk hadir dalam pesta peresmian tugu keluarga itu.
Wonni menolak ajakan Ledikson karena pada saat bersamaan ada acara lain sehingga berhalangan hadir. Akhirnya pada Rabu (13/6) Ledikson bersama istri dan tiga anaknya berangkat ke Medan sebagai perwakilan keluarga Nainggolan yang tinggal di Jakarta.
“Rabu (13/6) itu dia (Ledikson Nainggolan) telepon pukul 08.00 WIB, dia informasikan kan kita mau berangkat, kalian jadi berangkat nggak? Itu aja,” ungkapnya.
Wonni pun kaget pada Senin (18/6) mendapat kabar jika kapal yang ditumpangi sanak saudaranya dari Samosir ke Siantar tenggelam di Danau Toba.
“Kita itu ada WA grup memang abang kami yang ada di Simanindo menginformasikan keberangkatan kapal jam 5 dan dia juga menginformasikan kapal yang ditumpangi (Keluarga Nainggolan) tengelam,” tuturnya.
Wonni mengaku hingga saat ini belum mendapatkan informasi tentang keberadaan 12 sanak saudaranya itu. Menurutnya pihak keluarga di Jakarta terus berkoordinasi dengan keluarga di Medan.
“Semua (Keluarga Nainggolan di Jakarta) pasti kita akan ke Medan, pasti itu, kita hanya menunggu kabar dari sana,” ucapnya. (PI/DTC)