POLITIK dua kaki adalah kiasan untuk menggambarkan fenomena yang terjadi dalam problematika kehidupan politik masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan pragmatisme sempit yang terkait dengan politik kekuasaan.
Politik dua kaki adalah bagian dari strategi politik yang eksklusif, tertutup dan bermuatan kelicikan dalam mencari keuntungan dari siapapun pemenang dari banyak kompetitor.
Ya, begitulah lansiran dikutip penulis di salah satu website. Pun jadinya bahwa politik dua kaki sangat-lah tidak etis. Tidak teguh dalam pendirian, gampang dipengaruhi, seperti sifat bunglon.
Bisa dengan mudah berpaling ke lain hati, munafik, dan entah apalah sebagainya, yang bisa merugikan orang lain.
Nah, apa yang terjadi masa sekarang ini? Politik dua kaki yang sempat digemborkan eks Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono terhadap kadernya, kini mencuat kembali. Bahkan lebih kepada sifat dan sikap negatif seorang politikus.
Kita ketahui selama ini, jelang Pilres 2019 banyak kader meniru politik dua kaki. Kesalnya, kontestasi dari Petahana diketahui memiliki pendukung partai politik (Parpol). Sayangnya kalangan menilai kader parpol Petahana memasang badan dengan politik dua kaki. Sudah pasti yang dirugikan sayap-sayap atau komunitas yang dibentuk tim kontestasi teruma dari Petahana.
Seperti contoh Rumah Kiai Ma’ruf Amin (RKMA). Disinyalir tidak adanya keseriusan partai pendukung Jokowi-Amin, laiknya di Kabupaten Langkat dalam mensosialisasika & memenangkan Capres Nomor Urut 01, amat disesalkan.
Ini tertuang dari Ketua Korcab Rumah Kyai Haji Ma’ruf Amin (RKMA) Kabupaten Langkat. Apa yang terpantau di lapangan sa’at ini, masing-masing partai dan Caleg partai hanya bekerja untuk partai dan dirinya saja.
“Kegalauan RKMA tentang situasi politik di Langkat akan segera kita sampaikan ke para petinggi partai di Jakarta,” ujar Ketua Koordinator RKMA Langkat, T Syaiful Anhar.
“Jika situasi sprti ini terus dibiarkan amat merugikan Pak Jokowi,” ujarnya.
Permainan politik setengah hati & dua kaki, sangat merugikan Capres 01. Politik yang kini dipraktikkan dalam mendukung Jokowi-Amin sudah tak lagi beretika di Kabupaten Langkat.
RKMA hanya bisa mengingatkan pada partai pendukung agar tidak dalam posisi dua kaki. Permainan politik dua kaki sangat beresiko di dunia politik, untuk itu TKD harus serius bekerja demi Jokowi. (***)