Mereka kemudian melempar kursi ke arah kubu DPC PPP yang dipimpin Yuni, yang kemudian juga membalas dengan lemparan kursi dari kubu Yuni.
“Saya kader PPP. Mana SK kamu (Yuni Piliang). Kalau ada yang tidak senang, perang. Saya sudah tiga puluh tahun di PPP mau kau usir. Kau masih anak kemarin sore,” ujar salah seorang kader yang tak ingin menyebutkan namanya itu.
Aksi saling lempar kursi itu sendiri meredam setelah kedua Ketua DPC melerai masing-masing kader mereka.
Ketua DPC PPP Medan versi Romahurmuziy, Adjasahri mengaku, tidak akan membiarkan kubu Yuni merebut kantor tersebut. Karena kepengurusan Yuni juga belum memiliki kekuatan hukum.
“Kita enggak ngerti hukum yang mana yang dia bacakan. Sebagai orang partai, harusnya dia paham, kepengurusan partai itu ditetapkan berdasarkan surat keputusan Menkumham. SK kepengurusan Djan Faridz kan juga belum ada. Jadi siapa dia mengaku sebagai Ketua,” ujar Adjasahri.