Home OLAHRAGA Prediksi Final UCL, Man City VS Inter Milan: Pertarungan Terakhir 

Prediksi Final UCL, Man City VS Inter Milan: Pertarungan Terakhir 

50
0

MEDAN (poodiumindonesia.com)- Final Liga Champions 2022/2023 antara Manchester City vs Inter Milan digelar di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, Turki, Minggu (11/6/2023) pukul 02.00 WIB. Partai hidup mati tersaji, siapa terbunuh dan jadi pembunuh di laga pamungkas ini?

Diketahui, sepanjang sejarah klub, Manchester City belum pernah jadi juara Liga Champions meski sudah terjun ke kompetisi tersebut mulai 1968-69. Prestasi terbaik The Citizens di UCL adalah finalis pada edisi 2020/21, ketika Manchester Biru ditumbangkan Chelsea lewat gol tunggal Kai Havertz. Soal gelar juara kompetisi Eropa, City tidak bisa dibandingkan dengan lawan kali ini, Internazionale.

The Citizens tercatat baru sekali merasakan trofi, yaitu Piala Winners 1970. Ini berbeda dengan Nerazzurri yang punya catatan mentereng: 3 gelar Liga Champions dan 3 gelar Liga Europa (dahulu Piala UEFA). Catatan lain, Inter total sudah lolos ke final UCL 6 kali termasuk tahun ini. Sejarah cukup berpengaruh dalam laga final Liga Champions.

Valencia pernah memberi kejutan dengan 2 kali lolos ke partai puncak UCL pada 2000 dan 2001, tetapi secara beruntun dikandaskan Real Madrid dan Bayern Munchen. PSG yang tidak punya pengalaman di final UCL, terhempas oleh Bayern Munchen pada 2020. Bagi Manchester City ini adalah pertaruhan besar. Sejak dikuasai oleh Abu Dhabi United Group pada 2008, The Citizens sudah kaya gelar domestik.

Termasuk tahun ini ketika mereka bisa menyabet gelar Liga Inggris untuk kelima kalinya dalam 7 tahun era Pep Guardiola. Namun, trofi Eropa yang sudah lama kosong, terutama UCL, masih menghantui kubu The Citizens. Jika bisa juara Liga Champions tahun ini, Manchester City tidak hanya memuaskan rasa penasaran mereka akan trofi tertinggi klub Eropa. The Citizens juga akan menyamai rekor Manchester United pada 1999 ketika meraih treble winners juara EPL, UCL, dan FA Cup.

“Saya selalu bermimpi bermain di final Liga Champions dan akan menjadi suatu kehormatan untuk bermain di pertandingan ini. Tapi ada juga pekerjaan yang harus dilakukan. Kami memiliki musim yang luar biasa, tetapi kami harus menyelesaikannya dengan cara terbaik,” kata Eriing Haaland, top skor Manchester City musim ini dengan 52 gol di semua kompetisi.

Manchester City vs Inter Manchester City sebenarnya menjalani kampanye luar biasa saat tembus final UCL 2021. Ketika itu, dari babak grup hingga semifinal, The Citizens tidak terkalahkan dengan 11 menang dan 1 seri. Namun, di laga puncak, pasukan Pep Guardiola harus merasakan satu-satunya kekalahan di UCL musim tersebut, yang berimbas dengan gagalnya gelar juara digapai di depan mata.

Musim 2022/2023, kondisi City nyaris sama. Mereka tidak terkalahkan sampai semifina, dengan rincian 7 menang dan 5 seri. Kekhawatiran kisah Chelsea terulang bisa saja terjadi. Namun, saat ini, CIty punya Haaland yang mengemas 12 gol dari 10 laga di UCL. Di samping itu, pertahanan Manchester Biru yang cuma kebobolan 5 kali dari 12 laga jadi catatan tersendiri. Di Eropa, Manchester City dan Inter punya gaya yang berbeda.

Berdasarkan statistik Whoscored, City rerata punya penguasaan bola hingga 61,0 dalam setiap laga. Sebaliknya, Inter hanya rata-rata 45,3 persen. Soal jumlah tembakan, City rata-rata punya 16,2 shot, sedangkan Inter 12,8. Uniknya, dari total 19 gol yang dibuat Inter, 17 di antaranya dibuat dari skema open play, tanpa ada satu pun dari serangan balik. The Citizens tidak hanya jago dalam open play dengan 20 gol, tetapi juga via set piece dengan 7 gol.

Dari komposisi serangan, Man City mengandalkan kedua sisi sayap, baik kiri (39 persen) maupun kanan (35 persen). Sebaliknya, Inter lebih merata dengan kiri 38 persen, tengah 30 persen, dan kanan 32 persen. Dengan superioritas City atas Inter itu, wajar jika pasukan Pep Guardiola diprediksi bakal menang dari wakil Italia. Tidak ada masalah signifikan soal cedera di kubu The Citizens. Sementara itu, Inter diragukan bisa memasang Joaquin Correa yang cedera di final Coppa Italia 2023.

Catatan 

Man City musim ini telah mengalahkan Arsenal dalam perburuan gelar juara Premier League, juga mengalahkan Manchester United di final Piala FA. Jika mampu meraih gelar Liga Champions perdananya, maka impian treble pasukan Josep Guardiola akan menjadi kenyataan. Kini, mereka dihadapkan pada rintangan terakhir, yakni final
melawan peraih treble 2009/2010, Inter Milan.

Di atas kertas, dengan skuad yang lebih kuat, Man City bakal lebih difavoritkan. Namun, Man City tidak akan menganggap remeh lawan. Pasalnya, meski sepak terjangnya musim ini tak sehebat Man City, anak-anak asuh Simone Inzaghi tetap bisa menjadi ancaman yang berbahaya.

Di fase grup, Inter turut andil melempar Barcelona ke Liga Europa. Setelah itu, dengan Andre Onana yang tangguh di bawah mistar, Inter membuat Porto dan Benfica frustrasi di babak 16 besar dan perempat final. Memenangi derby kontra AC Milan di semifinal, Inter pun menginjakkan kaki di final.

Lautaro Martinez, Romelu Lukaku, dan eks Man City, Edin Dzeko, adalah beberapa pemain yang bisa menjadi andalan Inter di final nanti. Meski tak sebuas Haaland, mereka tetap bisa menjadi ancaman besar buat Man City.

Keberadaan Inzaghi sebagai pelatih juga pantas dijadikan pertimbangan. Pasalnya, dalam tujuh final terakhirnya, mantan arsitek Lazio itu selalu bisa mengantarkan tim-timnya jadi juara. Musim ini, meski cuma finis peringkat tiga di Serie A, dia sudah membawa Inter juara Supercoppa Italiana dan Coppa Italia.

Musim ini sendiri, Italia memiliki tiga wakil di tiga final kompetisi Eropa. Selain Inter, ada Fiorentina di UEFA Conference League, juga AS Roma di Liga Europa. Namun, dua tim itu sudah kalah di final. Inter adalah harapan tersisa Italia. Itu bisa bisa menjadi beban, atau justru malah menjadi motivasi bagi mereka.

Man City maupun Inter memiliki keunggulan masing-masing. Strategi, taktik, mental, hingga determinasi benar-benar akan berperan krusial dalam duel penentuan di Istanbul nanti.

Berdasarkan data Transfermarkt, Pep Guardiola tercatat memasang formasi unik 3-4- 2-1 dengan pivot ganda dalam 20 pertandingan saja, atau masih kalah banyak dari formasi 4-3-3. Namun, dengan skema 3-4-2-1, City mampu menang 13 kali, seri 4 kali, dan hanya kalah sekali. Mereka bisa mencetak 47 gol, dan kemasukan 12 kali saja. Formasi ini akan memberi ruang yang bebas bagi John Stones untuk muncul sebagai sosok tidak terduga dari tengah.

Haaland juga cenderung lebih tajam. Inter bakal menghadapi tantangan tersendiri untuk sabar bertahan dan membangun serangan dari belakang. Namun, pelatih Simone Inzaghi mungkin bisa berkaca pada fakta sejarah,
bahwa Inter sudah 5 kali menembus final UCL sebelumnya, dan dalam laga final, semua bisa terjadi.

Man City dan Inter belum pernah bertemu sebelumnya. Ini akan menjadi pertemuan perdana mereka. Ini adalah final Liga Champions Man City yang kedua; mereka kalah di final pertama (0-1 vs Chelsea 2020/2021). Pelatih Man City, Josep Guardiola, sudah pernah 2 kali menjuarai Liga Champions, yakni 2009 dan 2011 ketika menangani Barcelona. Rekor Man City melawan klub-klub Italia. Man City terakhir kali bertemu klub Italia adalah melawan Atalanta di fase grup Liga Champions 2019/2020 (menang 5-1 kandang, seri 1-1 tandang).

Man City belum terkalahkan di Liga Champions musim ini. Man City adalah tim tertajam di Liga Champions musim ini. Mereka sudah mencetak 31 gol hingga semifinal, sementara Inter cuma mencetak 19 gol. Striker Man City, Erling Haaland, adalah top skor sementara Liga Champions musim ini dengan 12 gol. Pencetak gol
terbanyak dari Inter adalah eks Man City, yakni Edin Dzeko dengan 4 gol.

Gelandang Man City, Kevin De Bruyne, adalah pendulang assist terbanyak di Liga Champions 2022/2023 sejauh ini dengan 7 assist. Pencetak assist terbanyak dari Inter adalah Federico Dimarco dengan 5 assist. Inter sudah 5 kali masuk final European Cup/Liga Champions, di mana mereka 3 kali juara dan 2 kali jadi runner-up.

Inter di final European Cup/Liga Champions: 1963/64 Inter 3-1 Real Madrid, 1964/65 Inter 1-0 Benfica, 1966/67 Celtic 2-1 Inter, 1971/72 Ajax 2-0 Inter, 2009/10 Inter 2-0 Bayern. Inter memenangi 7 dari 12 laga terakhirnya melawan klub-klub Inggris. Pertemuan terakhir Inter dengan klub Inggris adalah melawan Liverpool di babak 16
besar Liga Champions musim lalu (kalah 0-2 kandang, menang 1-0 tandang).

Inter di Liga Champions musim ini: M7 S3 K2, gol 19-10. Inter mencatatkan 8 clean sheet dalam 11 laga terakhirnya di Liga Champions, termasuk 5 clean sheet dalam 6 laga di fase gugur musim ini. Namun, Inter sudah kebobolan total 10 gol, 2 kali lipat dari angka kebobolan Man City.

PERKIRAAN SUSUNAN PEMAIN:
Manchester City (3-4-2-1): Ederson; Ake, Dias, Walker; Grealish, Rodri, Stones, Bernardo Silva; Gundogan, De Bruyne; Haaland. (Pelatih: Josep Guardiola)

Inter Milan (3-5-2): Onana; Bastoni, Acerbi, Darmian; Dimarco, Brozovic, Calhanoglu, Barella, Dumfries; Lautaro Martinez, Dzeko. (Pelatih: Simone Inzaghi)

5 LAGA TERAKHIR MAN CITY:
18-05-23 Man City 4-0 Madrid (UCL)
21-05-23 Man City 1-0 Chelsea (EPL)
25-05-23 Brighton 1-1 Man City (EPL)
28-05-23 Brentford 1-0 Man City (EPL)
03-06-23 Man City 2-1 MU (FA Cup).

5 LAGA TERAKHIR INTER MILAN:
17-05-23 Inter 1-0 Milan (UCL)
21-05-23 Napoli 3-1 Inter (Serie A)
25-05-23 Fiorentina 1-2 Inter (Coppa Italia)
28-05-23 Inter 3-2 Atalanta (Serie A)
03-06-23 Torino 0-1 Inter (Serie A).

STATISTIK:
MAN CITY Menang: 66%
Imbang: 21%
INTER Menang: 14%
SKOR: 2 – 0 (0 : 1 1/4). (nt/sumber)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here