Beranda DAERAH Sabu Masuk Desa Di Langkat

Sabu Masuk Desa Di Langkat

133
0
Ilustrasi

STABAT (podiumindonesia.com)- Peredaran bubuk putih di berbagai penjuru desa di Langkat sudah tidak terkendali lagi. “Saya sebagai orang tua sangat resah melihat situasi (narkoba-red) di sini. Saya punya empat anak laki-laki dan merasa ketakutan melihat peredaran sabu yang bebas di kawasan Stabat Kota, Kabupaten Langkat,” tutur seorang warga, Usm kepada PODIUM, Rabu (1/6/2022).

Menurut pria 54 tahun ini, kondisi ini disebabkan lemahnya institusi penegak hukum dalam pemberantasan barang haram (bubuk putih-red) serta ringannya hukuman bagi bandar dan pemakainya.

“Kedepannya kita tak mau lagi mendengar adanya jual beli pasal terhadap para bandar dan pemakai narkoba kelas berat di Langkat. Sudah lama kita tidak lihat atau mendengar pihak BNN melakukan penyuluhan ke desa- desa yang rawan edar serbuk putih,” tegasnya.

Sementara tanggapan atas ‘banjirnya’ sabu di Langkat diutarakan warga lainnya inisial ST. Laki 49 tahun warga Kwala Bingai, Kecamatan Stabat ini, pekerjaan memberantas serbuk putih tidak bisa hanya dengan ‘pressrelis’ saat penangkapan, ‘presrelis’ disaat pemusnahan barang bukti di halaman Kejaksaan, Polres, BNN atau di tempat lainnya.

Presrelis itu boleh saja dilakukan pihak terkait untuk menunjukkan apa yang sudah dilakukan, tapi hal itu tak cukup sampai di situ. Selalu terjadi di Langkat, kalau sudah ada bandar ditangkap peredaran sunyi senyap beberapa saat.

“Setelah presrelis pemusnahan barang bukti, marak lagi peredaran barang haram tersebut,” ujarnya. Di tempat terpisah, Udin, warga Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, meminta aparat Polres menyikat bandar narkoba yang ada di desanya sesegera mungkin.

Sedangkan warga Desa Stabat Lama, Kecamatan Wampu Langkat sudah sangat gelisah melihat kondisi ini. Siapa pun nanti yang terpilih harus bisa membersihkan desanya dari peredaran sabu.

Harapan yang sama diutarakan Rus (52) warga Pekan Tanjung Pura, di kediamannya, Senin kemarin. “Di saat banjir-banjirnya barang haram di Bumi Amir Hamzah, di mana BNN Langkat?” ujarnya dengan nada bertanya.
|Jangan hanya menguji tes urine saja bisanya, cobalah buat gebrakan yang membuat orang- orang tua dan warga di Langkat merasakan ada artinya keberadaan BNN di negeri bertuah ini. Semua pihak harus bisa saling
membantu untuk meminimalisir dampak beredar luasnya “sabu” di Langkat dalam satu bulan terakhir ini,” tandasnya berharap. (tesboh)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini