BATANGSERANGAN (podiumindonesia.com)- Lahirnya bayi gajah dari seekor induk gajah bernama Sari, maka bertambah pula jumlah populasi gajah jinak yang berada di pusat pelatihan satwa khusus Resort Tangkahan SPTN Wilayah VI Besitang, BPTN Wilayah lll Stabat Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL). Gajah tersebut berada tepat di Desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat.
Informasi dirangkum awak media, Jum’at (5/1/2021), menyebutkan, sebelumnya jumlah gajah jinak tersebut berjumlah 8 ekor, namun dengan lahirnya seekor bayi gajah tersebut, maka bertambahlah jumlah pupulasi gajah tersebut menjadi 9 ekor.
Diketahui sebelumnya, bayi gajah dilahirkan induknya bernama Sari, pada Senin (1/2/2021) sekitar pukul 4 pagi, di lokasi penangkaran gajah di Desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Serangan, Langkat. Bayi gajah yang lahir memiliki berat badan 60 kg, lingkar dada 104 cm, dan tinggi bahu 80 cm.
Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) Sumut, Sudiro kepada wartawan, kemarin mengatakan, jumlah gajah jinak saat ini menjadi 9 ekor, setelah lahirnya bayi gajah pada Senin (1/2/2021) kemarin.
Sudiro menjelaskan, dari 9 ekor gajah jinak itu bernama Yuni (indukan) dengan seekor anaknya bernama Albertina. Oliv memiliki anak gajah bernama Eropa, Agustin memiliki anak bernama Cris, dan Sari (indukan) memiliki anak bayi gajah yang baru lahir kemarin, dan belum dikasi nama. Sedang gajah pejantan bernama Teo.
Saat ini untuk menjaga dan mengelola gajah jinak tersebut ditangani tim pusat latihan satwa khusus Tangkahan, di antaranya ada 1 kepala resor, 5 Mahout (pawang gajah), 8 asisten mahout, dan 1 Pegawai Petugas Non Pemerintah Negeri (PPNPN).
“Untuk pakan kebutuhan gajah diberikan rumput gajah, pelepah sawit, dan tambahan suplemen,” sebut Sudiro. (pi/sahrul)