“Pendidikan Islam tidak boleh elitis, yang pada akhirnya hanya menciptakan jurang yang lebar antara masyarkat kaya dan miskin. Karena pendidikan merupakan hak azasi manusia,” tegas Anwar.
Alumni Muallimin Yogyakarta ini mengimbau kepada seluruh masyarakat muslim putra – putri Tapanuli Utara agar bahu-membahu menyelamatkan jejak sejarah Islam.
“Saya mengimbau kepada putra – putri muslim Taput agar ikut menyelamatkan jejak sejarah Islam di kampung halamannya, khususnya bidang pendidikan yang telah berkontrbusi atas keberlangsungan generasi bangsa,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Anwar Bakti bersedia menyumbangkan sebanyak 30 sak semen untuk pembangunan Madrasah tersebut. “Saya pribadi menyumbangkan 30 Sak semen untuk pembangunan kembali madrasah tersebut,” ujarnya.
Selain itu, Anwar menambahkan, ia dan rekan – rekan telah membentuk tim penyelamatan Madrasah Ibtidaiyah desa Sibulan – bulan, Kecamatan Purba Tua, Kabupaten Tapanuli Utara.
Untuk diketahui, Madrasah Ibtidaiyah Desa Sibulan – bulan tersebut telah berdiri sebelum Indonesia merdeka yakni 1938. Bukan itu saja, warga di seputaran desa tersebut, baik muslim maupun non muslim sempat bersekolah di Madrasah tempat almarhum Drs H Burhanuddin Napitupulu tersebut mengenyam pendidikan dasar sebelum adanya SD INPRES tahun 1974. (PI – hmt)