MEDAN (podiumindonesia.com)- Era Society 5.0 bukanlah ancaman, melainkan peluang besar. Namun, untuk mengambil peluang ini, kita harus siap dengan keterampilan bisnis dan keuangan yang mumpuni, serta komitmen untuk bersaing secara sehat dan beretika.
Hal tersebut disampaikan oleh Ridho Pamungkas, Kepala Kanwil I KPPU, selaku Keynote Speaker dalam acara Seminar Nasional & Talk Show yang diselenggarakan oleh HMJ FEBI UINSU dengan tema “Building an Intellectual, Creative and Competitive Milennial Generation in improving business and finansial skills in society 5.0 era” di Gelanggang Mahasiswa Kampus I UINSU, Selasa (26/11/ 2024).
Acara seminar yang merupakan puncak acara dari Festival Manajemen FEBI UINSU dihadiri oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UINSU, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A. beserta jajarannya, dan menghadirkan narasumber antara lain Babay Parid Wazdi, Direktur Utama Bank Sumut, Fika Habbina, Manajer Divisi Implementasi Kekda KPwBI Sumut dan Benjamin Gunawan selaku CEO Warrior Investama/Pengamat Ekonomi Sumut.
Sebagai Keynote Speaker, Ridho menjelaskan bahwa Era Society 5.0 hadir dengan visi besar mengintegrasikan teknologi canggih dengan nilai-nilai kemanusiaan. Hadirnya era society 5.0 akan memunculkan banyak tantangan bagi hukum persaingan, antara lain dominasi teknologi oleh perusahaan besar yang cenderung memonopoli akses ke big data dan infrastruktur digital, penggunaan AI untuk menetapkan harga dinamis, kolusi algoritmik, atau diskriminasi berbasis data sebagai bentuk kartel otomatis, ketidakseimbangan kekuatan pasar antara platform dan pelaku usaha yang bergabung di dalamnya, kompleksitas regulasi teknologi baru dimana perkembangan teknologi seringkali lebih cepat dibandingkan adaptasi regulasi serta persaingan dalam ekosistem berbasis kolaborasi yang bisa disalahgunakan untuk menciptakan praktik eksklusif yang menutup peluang bagi pelaku usaha lain
Era Society 5.0 bukanlah ancaman, melainkan peluang besar. Namun, untuk mengambil peluang ini, kita harus siap dengan keterampilan bisnis dan keuangan yang mumpuni, serta komitmen untuk bersaing secara sehat dan beretika. Hal tersebut disampaikan oleh Ridho Pamungkas, Kepala Kanwil I KPPU, selaku Keynote Speaker dalam acara Seminar Nasional & Talk Show yang diselenggarakan oleh HMJ FEBI UINSU dengan tema “Building an Intellectual, Creative and Competitive Milennial Generation in improving business and finansial skills in society 5.0 era” di Gelanggang Mahasiswa Kampus I UINSU, Selasa (26/11/ 2024).
Acara seminar yang merupakan puncak acara dari Festival Manajemen FEBI UINSU dihadiri oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UINSU, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A. beserta jajarannya, dan menghadirkan narasumber antara lain Babay Parid Wazdi, Direktur Utama Bank Sumut, Fika Habbina, Manajer Divisi Implementasi Kekda KPwBI Sumut dan Benjamin Gunawan selaku CEO Warrior Investama/Pengamat Ekonomi Sumut.
Sebagai Keynote Speaker, Ridho menjelaskan bahwa Era Society 5.0 hadir dengan visi besar mengintegrasikan teknologi canggih dengan nilai-nilai kemanusiaan. Hadirnya era society 5.0 akan memunculkan banyak tantangan bagi hukum persaingan, antara lain dominasi teknologi oleh perusahaan besar yang cenderung memonopoli akses ke big data dan infrastruktur digital, penggunaan AI untuk menetapkan harga dinamis, kolusi algoritmik, atau diskriminasi berbasis data sebagai bentuk kartel otomatis, ketidakseimbangan kekuatan pasar antara platform dan pelaku usaha yang bergabung di dalamnya, kompleksitas regulasi teknologi baru dimana perkembangan teknologi seringkali lebih cepat dibandingkan adaptasi regulasi serta persaingan dalam ekosistem berbasis kolaborasi yang bisa disalahgunakan untuk menciptakan praktik eksklusif yang menutup peluang bagi pelaku usaha lain.