Beranda DAERAH Simpatisan Desa Hinai Kiri Satukan Barisan Tolak Okupasi Tanah Adat Oleh PTPN2...

Simpatisan Desa Hinai Kiri Satukan Barisan Tolak Okupasi Tanah Adat Oleh PTPN2 di Kampung Secanggang

89
0

SECANGGANG (podiumindonesia.com)- Penolakan atas isu okupasi tanah adat di Desa Secanggang yang disebut akan diambilalih pihak PTPN 2 terus bergulir. Tak pelak dukungan kepada masyarakat adat yang selama ini mengusai lahan tersebut menarik simpatik bagi simpatisan warga Desa Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang.

Hal itu bergulir lewat rekaman video yang dikirimkan simpatisan warga Desa Hinai Kiri kepada Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) di Secanggang. Dalam video berdorasi singkat itu, mereka menyebut tetap menyatukan barisan membela hak tanah adat yang selama ini dikelola oleh masyarakat Kampung Secanggang.

“Kami siap membela dan mempertahankan tanah adat di Kampung Secanggang. Apalagi lahan itu sudah dikuasai oleh orang tua kami di Kampung Secanggang puluhan tahun. Jangan semudah itu pula pihak PTPN2 ingin mengambilalihnya. Tak ada kata lain kita harus lawan,” ujar Ijon, salah seorang perwakilan simpatisan warga Desa Hinai Kiri yang merupakan wilayah bertetanggaan dengan Kampung Secanggang, Senin (9/10/2023).

Disebutkan juga bahwa lahan itu telah dikuasai para orang tua dan keluarga mereka di Kampung Secanggang sekira 45 tahun. Malah lahan itu diusahai untuk menghidupi keluarga mereka selama ini. Lewat video itu pula Ijon mengajak seluruh masyarakat yang tergabung dalam AMAN menyingsingkan lengan melakukan pembelaan.

Menanggapi dukungan dari simpatisan warga Desa Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Ketua PW AMAN Sumut, Ansyaruddin langsung mengacungkan jempol. Artinya, kata Asyaruddin yang juga Ketua Kampung Secanggang ini, satu persatu simpatisan tanah adat di Kecamatan Secanggang mulai bergerak dan memberi dukungan.

“Dukungan penolakan dari simpatisan warga Desa Hinai Kiri atas isu okupasi yang akan dilakukan pihak PTPN 2 di Pasar 14 Lubuk Dalam itu patut diapresiasi. Hendaknya ini merupakan langkah baik bagi kita dan seluruh warga bersama AMAN. Jangan sampai jerih payah orang tua kita terdahulu yang telah menguasai lahan ini sebagai mata pencaharian, seenakknya dicaplok pihak lain. Kita harus berjuang, pun harus bertaruh nyawa,” tegasnya. (lukman)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini