HALMAHERATENGAH (podiumindonesia.com)- Staf Khusus Menaker, Caswiyono Rusydie, meninjau Kawasan Agromaritim Teluk Weda yang berada di Desa Kulo Jaya, Kecamatan Weda Tengah, Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara, Minggu (26/9/2021).
Kegiatan kunjungan ini sebagai upaya percepatan dalam mewujudkan program perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan di tahun 2021.
“Perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan tahun 2021, bertujuan untuk mentransformasikan program perluasan kesempatan kerja, dengan mengembangkan program tenaga kerja mandiri yang efektif untuk memperluas kesempatan kerja secara berkelanjutan,” papar Caswiyono saat berdialog dengan warga di Kantor Kepala Desa Kulo Jaya, Weda, Halteng.
Dalam paparannya, staf khusus menjelaskan sebagaimana arahan Menaker Ida Fauziyah, yang terpenting dalam pengembangan kesempatan kerja berbasis kawasan adalah adanya dukungan lintas sektor dan partisipasi stakeholder di kementerian/lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga keuangan, dan pihak swasta.
“Pengembangan usaha terintegrasi ini akan dilakukan, mulai dari hulu hingga ke hilir. Mulai dari produksi, pengolahan hingga pemasaran sehingga dapat memungkinkan terjadinya sustainability (keberlanjutan) usaha untuk membentuk sebuah ekosistem perluasan kerja yang efektif dan berkelanjutan,” ujar Caswiyono.
Kemnaker, lanjut Caswiyono, selain melatih dan menempatkan orang, juga memiliki tugas memperluas kesempatan kerja bagi orang. Kemnaker memiliki program perluasan kesempatan kerja di dalam hubungan kerja dan di luar hubungan kerja atau kewirausahaan atau tenaga kerja mandiri.
“Dalam program tersebut, Kemnaker selalu menggandeng akademisi sebagai pendamping dan kalangan industri untuk tempat kegiatannya,” urainya.
Seperti sekarang ini, kemnaker menggandeng Institut Pertanian Bogor sebagai pendamping dan industri pengolahan logam nikel atau PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).
“Hal ini dilakukan karena Kemnaker ingin masyarakat di seputar kawasan industri Weda tidak hanya jadi penonton, tapi bekerja di IWIP. Kemnaker ingin memastikan masyarakat sekitar IWIP terberdayakan dan lebih sejahtera serta memperoleh nilai tambah dari investasi yang masuk di kawasan Weda,” pungkasnya.
Sementara Kades Fadli Siradjuddin mengatakan mayoritas warganya memiliki mata pencarian sebagai petani. Namun karena gagal, akhirnya sebagian warganya beralih profesi dari bercocok tanam menjadi menggeluti budidaya ikan tawar.
“Adanya pilot project ini, saya sebagai kepala desa berterima kasih sekali kepada Tim pilot project berbasis kawasan. Saya berharap pilot project ini dapat mengembangkan pendapatan warga Kulo Jaya,” kata Fadli seraya mengatakan siap menyediakan lahan 10 hektar.
Sebagai informasi, Kawasan Agromaritim Teluk Weda adalah salah satu dari lima lokasi pilot project program pengembangan perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan Kemnaker di tahun 2021, dengan karakteristik beragam.
Empat lokasi lainnya yaitu Kawasan Perhutanan Sosial Teluk Jambe di Karawang (Jawa Barat); Kawasan Agroforestri Dataran Tinggi Dieng di Banjarnegara dan Batang (Jawa Tengah); Kawasan Agroindustri Sei Mericim di Deli Serdang (Sumatera Utara); dan Kawasan Agrowisata Lido di Bogor dan Sukabumi (Jawa Barat).
Turut hadir dalam dialog tersebut Staf Khusus Menaker, Titik Mas’udah; Direktur Bina Perluasan Kesempatan Kerja Kemnaker, I Nyoman Darmanta; Direktur PPTKA, Haryanto; Direktur Bina Peningkatan Produktivitas, Ghazmahadi; Kepala BLK, Ternate Muhammad Assegaf; Kepala Badan Pengelolaan Investasi Institut Pertanian Bogor (IPB), Zaenal Efendi; dan Kepala Desa Kulo Jaya, Fadli Siradjuddin; serta External Relations PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).
(pi/hamdani)