STABAT (podiumindonesia.com)- Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Langkat H Syah Afandin SH membuka FGD Investment Project Ready to Offer (IPRO) Pengembangan Pariwisata Bukit Lawang – Tangkahan (BULANGTA), di Ruang Pola Kantor Bupati Langkat, Stabat, kemarin.
FGD IPRO atau dokumen investasi pariwisata, bertujuan untuk memberikan latar belakang yang komprehensif tentang peluang investasi pariwisata Destinasi Super Prioritas dikabupaten Langkat.
I-PRO terdiri dari peluang investasi dan bisnis dengan nilai jual dan proposisi nilai yang unik, kesiapan teknis lokasi, peran pemangku kepentingan, strategi dan analisis pasar, perencanaan keuangan proyek, estimasi keuntungan, pengembalian investasi, skema insentif, dan analisis risiko yang akan dipergunakan dan diterapkan dalam pelaksanaan pengembangan pariwisata.
Disampaiakan Plt Bupati Pangkat pada pembukaan FGD IPRO, Langkat memiliki potensi sumber daya alam sangat baik, dalam sektor pertambangan, seperti halnya minyak bumi dan gas alam yang masih berlimpah dimiliki oleh Langkat.
Sementara pada sektor pariwisata Kabupaten Langkat juga memili alam yang sangat indah dan cantik namun belum dapat terkelola secara maksimal.
“Kita lihat ada banyak potensi yang kita miliki namun belum dapat kita manfaatkan dengan efektif,” ujarnya.
Hal tersebut, disampaiakan Syah Afandin dapat ditingkatkan dengan adanya kerjasama dengan para investor untuk melakukan Investasi dalam melakukan pengembangan dan penataannya, sehingga sumberdaya yang melimpah dapat terkelola dan menghasilkan kemanfaatan yang lebih baik.
Untuk itu dirinya meminta kepada OPD dan Para wakil rakyat untuk segera membuat regulasi yang biak sebagai landasan yang memudahkan para investor untuk berinvestasi di kabupaten Langkat khususnya bidang industri dan pariwisata.
Sebelumnya, perwakilan Deputi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM RI Gatot Subiargo SE MM menyambut baik, dengan apa yang direncanakan dan diperbuat kabupaten Langkat dalam pengembangan Industri dan pariwisata.
“Ada beberapa investor yang akan kami bawa di kabupaten langkat untuk membangun sektor wisata dan industri,” ucap Gatot.
Untuk itu dirinya berharap Pemkab Langkat memiliki regulasi yang dapat menjadi landasan bagi investor untuk lebih mudah dengan tidak ada keraguan dalam melakukan investasinya.
“Hal tersebut sesuia dengan permintaan presiden untuk membawa masuk 1200 triliun investasi ke Indonesia,” pungkasnya. (pi/ril)