Home DAERAH Syah Afandin Prihatin Gaji Guru Mengaji Tidak Memadai

Syah Afandin Prihatin Gaji Guru Mengaji Tidak Memadai

66
0

LANGKAT (podiumindonesia.com)- Plt Bupati Langkat H Syah Afandin SH hadir di acara resepsi Hari Amal Bhakti ke-78 Tahun 2024, di Kantor Kemenag Langkat, kemarin. Plt Bupati Langkat H Syah Afandin SH, mengakui miris dengan para pengajar ngaji yang tidak memiliki gaji hanya berdasarkan kasih sayang dari wali murid, di perkirakan guru ngaji ada 3.000 lebih.

“Ini menjadi tanggung jawab kita untuk bagaimana ini kita pikirkan kalau pun harus sharing antara pemerintah pusat provinsi dan kabupaten kita akan lakukan, bagai mana upaya para guru ngaji agar mendapat imbalan yang mestinya mereka terima,” sebutnya.

Di acara HAB ke 78 ini secara khusus pemerintah mengucapkan terima kasih kepada para guru ngaji yang sudah mengabdikan dirinya untuk mengajar, yang membantu visi misi kabupaten langkat untuk menjadikan langkat yang religius.

“Saya mengucapkan selamat kepada Kementrian Agama yang mendapatkan terbaik pertama di tingkat provinsi Sumatera Utara, ini berati usaha yang tidak main-main tentunya, penilaian ini tidak sembarangan ada 33 kabupaten kota yang ada di Sumatera Utara,” katanya.

Dia menjelaskan, Pemkab Langkat mendapat juara satu dan Alhamdulillah ini merupakan karunia dari Allah sekaligus juga ini menjadi tanggung jawab yang harus terus dijaga.

“Dan selamat kepada kemenag Sumatera Utara yang memperoleh secara nasional nomor 2, saya yakin langkat yang menjadi salah satu kontribusi utamanya untuk mencapainya. Kementrian agama harus berdiri di tengah dalam menghadapi pemilu, memang kondisinya harus seperti itu, Pak Jokowi minta semua jajaran untuk netral, terkadang maaf ada yang sengaja membuat simbol-simbol agama dalam menjalankan kampanye,” urainya.

Di kesempatan ini Kakan Kemenag Langkat H.Aunul Aswad MA, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Plt Bupati Langkat H Syah Afandin.

“Saya ingat ketika bapak hadir di sini waktu itu mengatakan akhir jabatan pada tanggal 28 Desember 2023,” ujarnya.

Kementerian Agama Harus hadir berada di tengah-tengah harus mampu menyeimbangkan internal Kementerian Agama tidak boleh terlalu membela, tidak boleh ke kanan tidak boleh ke kiri, harus seimbang tidak boleh mendukung yang mayoritas dan tidak boleh juga mengucilkan yang minoritas.

Kementerian Agama harus menjadi pendampingan berjalan irama dan bergandengan tangan sehingga terciptalah kerukunan beragama. (ril/pi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here