
LANGKAT (podiumindonesia.com)- Bantuan Baznas Langkat dalam hal pemakaian ruang untuk kantor carateker PC NU Langkat patut diancungi jempol.
“Pantaskah kita warga NU berbangga hati karena selema ini Baznas sepertinya tidak berani menunjukkan Ke NUannya di Bumi Amir Hamzah. Alhamdulillah setelah ditetapkannya Jokowi -KH. Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wapres RI oleh KPU situasi peta politik di Langkat berubah,” ujar T Syaiful Anhar selaku Alumni Liknas 86 GP Ansor, Sabtu (19/10/2019) pada sejumlah wartawan di Stabat.
Menurut T Syaiful Anhar yang juga Koordinator Rumah KH Ma’ruf Amin (RKMA) Langkat, awal dari kebangkitan NU kembali di tanah melayu. Semoga kejayaan NU di tahun 1960-an di Tanjung Pura, Stabat, Secanggang, Pangkalan Brandan dan Pangkalan Susu kembali terulang di tahun 2020 mendatang.
“Harapan saya pada caretaker PC.NU Kabupaten Langkat jangan sampai pengurus NU Langkat diisi NU pendatang yang sama sekali tak bernasab NU leluhurnya. Di Langkat ini masih banyak kader-kader muda NU Langkat yang jelas nasabnya kakek, dan bapaknya NU militan. Mereka-mereka itu sengaja tidak disapa dan dilibatkan pengurus NU Langkat yang lalu. Itu kendala kalau NU Langkat nanti diurus pendatang dan titipan yang tak jelas nasabnya,” katanya.
Mereka, lanjut T Syaiful Anhar, tidak atau tidak mau melibatkan yang punya nasab NU di Langkat turut bersama mereka membesarkan NU. Menurutnya apa yang disampaikan di atas bukan untuk memisahkan para kader NU daerah dengan kader NU pendatang.
“Harapan saya agar pihak Bazda Langkat jangan terlalu bernafsu untuk menitipkan calon Ketua NU cukup membantu fasilitas kantor carateker PC NU Langkat jangan lebih dari itu, jika oknum di Baznas tetap mencoba-coba mempersiapkan calon ketua NU Langkat. Kantor Baznas di bawah pimpinan Pak KH Abdulrahman bisa digrudug warga NU,” tegasnya.
Warga NU kultural Langkat berani dan telah berjuang untuk memenangkan Jokowi-KH Ma’ruf Amin di Langkat . “Yang mau kalian usung di mana posisinya?” tanya Syaiful. (pi/rusdi)