Home DAERAH Tiga Pembangunan Proyek Strategis Di Langkat

Tiga Pembangunan Proyek Strategis Di Langkat

48
0

STABAT (podiumindonesia.com)- Perwakilan Kementerian PUPR Munawar menjelaskan, kehadiran pihaknya bertujuan menyampaikan tiga proyek rencana perbaikan dan pembangunan jalan lintas Sumatera Tahun Anggaran 2022 di Kabupaten Langkat, kepada Plt Bupati Syah Afandin.

Hal itu disampaikannya saat bertemu Plt Bupati Syah Afandin, di Stabat, Selasa (22/3/2022). Ada tiga proyek nasional nantinya di Kabupaten Langkat diantaranya melanjutkan pekerjaan jembatan Sei Wampu, ditargetkan rampung pada akhir tahun 2022.

Selain itu proyek reguler pemeliharaan jalan lintas Sumatera, sedang berjalan, dan juga kontrak multi years dua tahun anggaran, menggunakan alokasi dana surat berharga sariat negara (SBSN), dengan pagu sebesar Rp 173 miliar, untuk rehab (Lapis ulang) jalan lintas sepanjang 39,5 kilometer, dari Besitang batas Provinsi Aceh, Tanjung Pura, dan Lingkar Luar Binjai.

“Saat ini hal itu (poin ketiga-red) masih dalam proses lelang LPSE Kementerian PUPR, semoga lelang dapat berjalan lancar sehingga pembangunan dapat direalisasikan pada tahun ini” terang Munawar.

Selanjutnya Munawar pun mengakui, persetujuan proyek hasil desakan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat melalui kepala daerah dalam upaya menjemput bola, sebagai bentuk perhatian dan tanggung jawab kepala daerah terhadap masyarakatnya.

Sedangkan pelaksanaan reguler perawatan jalan raya, di prioritaskan dalam upaya menutup lubang, sebelum memasuki langkah peningkatan kapasitas atau perbaikan jalan secara utuh, ditargetkan rampung sebelum lebaran tiba.

Menanggapi progres pembangunan jembatan Sei Wampu yang juga merupakan salah satu rencana strategis Kementerian PUPR, Munawar mengatakan proyek tersebut saat ini berjalan dalam kontrak ketiga yang ditargetkan rampung akhir tahun 2022.

Sementara itu nantinya jembatan Sei Wampu akan memakai model lengkung, yang merupakan pertama di Sumatera Utara. Menyangkut keterlambatan dalam pembangunan jembatan akibat terjadinya kelalaian penyedia jasa serta adanya wanprestasi, serta utamanya tingkat kesulitan pada pemasangan lengkung rangka jembatan.

“Sepertinya ini nanti juga menjadi salah satu ikon (Land Mark) di Langkat, karena jembatan Sei Wampu pertama di Sumatera Utara yang menggunakan model lengkung,” ungkapnya.

Munawar berharap peran serta dan dukungan pemerintah daerah dalam upaya pembebasan lahan, guna mempermudah pembangunan jembatan Sei Wampu, dan jembatan darurat pengganti untuk pembangunan penggantian jembatan CH Tanjung Pura pada tahun depan. (pi/ant)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here