MEDAN (podiumindonesia.com)- Ir Tigor Lumbantoruan, Ketua Kelompok Reses Dapil Sumut IX (Tobasa, Taput, Humbahas, Samosir, Tapteng dan Kota Sibolga) mengatakan selain di Kota Sibolga, saat ini pupuk bersubsidi mengalami kelangkaan pada semua wilayah Dapil Sumut IX.
Fakta itu diperoleh dari warga petani yang mengeluhkan minimnya ketersediaan pupuk bersubsidi seperti Za, Urea, Phoska dan SP36.
“Saya rasa sekarang tahun politik. Mana tahu ada Caleg atau pihak berkepentingan yang sengaja menimbun pupuk bersubsidi demi target menarik simpati rakyat. Kita tak mau ada yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadi,” ucap Tigor, sembari membeberkan, pasca-Pemilu 2014 silam, kasus penimbunan pupuk bersubsidi pernah terjadi di Dapil Sumut IX yang dilakukan agen serta oknum tertentu.
Pada sisi lain, Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kab Taput itu mengherankan pula hasil pendataan Kementerian Agraria Tata Ruang (ATR/BPN) RI tahun 2019 terkait berkurangnya lahan tanam padi sawah di Provinsi Sumut seluas 170 ribu Ha. Padahal, sebelumnya lahan tanam padi sawah di Provinsi Sumut mencapai 400 ribu Ha. Tigor khawatir, besar kemungkinan data tersebut berdampak pada pengurangan kuota pupuk bersubsidi di Sumut.
“Pengurangan lahan tanam padi sawah seluas 170 ribu Ha sangat signifikan. Asumsi saya, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (dulu Dinas Pertanian) Sumut tidak mengusulkan jatah kuota pupuk bersubsidi seperti tahun 2018,” duganya. (pi/ms)