TOBA (podiumindonesia.com)-Toba Pulp Lestari (TPL) melalui Program Community Development (CD) telah menjalankan Sistem Tanam Jajar Legowo (Jarwo) di beberapa desa dengan membentuk kelompok tani binaan.
Hal ini terlihat pada kegiatan panen padi oleh tim CD TPL dan kelompok tani binaan yang dilaksanakan di Desa Lumban Huala, Kecamatan Parmaksian, Sabtu (2/7/2022) pagi.
Anggota Kelompok Tani Binaan TPL, Japaris Manurung mengatakan, bersyukur dengan keberadaan perusahaan yang hadir di desanya untuk melakukan pembinaan sistem tanam Jajar Legowo (Jarwo), sehingga hasil panen tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya.
“Sistem pola tanam jarwo yang dianjurkan ini terbukti efektif, sehingga bulir padi semakin padat dengan tangkai yang panjang. Terlebih kita juga diberikan dukungan pupuk untuk menyuburkan tanaman padi,” terang Japaris bangga.
Terpisah, Cindy Sitorus, anggota kelompok Tani lainnya mengatakan, bahwa hasil panen tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sekitar 30 persen setelah dirinya menerapkan sistem tanam Jajar Legowo.
“Sebelumnya hasil panen saya setiap tahunnya, per rante dapat 25 kaleng. Jadi sawah seluas 4 rante sekitar 100 kaleng. Untuk panen kali ini dari luas 4 rante, hasil yang saya dapat sekitar 135 kaleng,” ucap Cindy.
Community Development Officer TPL, Alexander Sitorus mengatakan, bahwa program ini salah satu wujud nyata dari TPL akan selalu hadir berkontribusi untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.
“Petani binaan TPL diberikan benih padi serta pupuk untuk membantu menyuburkan tanaman. Tambahannya juga kita memberikan racun hama apabila padi terserang hama,” ucapnya, Sabtu (2/7/2022) sekira pukul 11.54 Wib.
Alex berharap, seluruh petani padi di Kabupaten Toba menerapkan sistem Jarwo, karena dapat membantu meningkatkan hasil panen petani yang tentunya selaras dengan pertumbuhan ekonomi.
Alex juga menyarankan kepada para petani yang telah menerapkan sistem tanam ini, agar terus melanjutkannya secara berkesinambungan setiap musim tanam tiba, sehingga hasil panen pun memuaskan.
“Sistem ini dapat memudahkan pergerakan petani di lapangan karena adanya ruang kosong dan estetika pertanaman pun terlihat lebih menarik,” pungkasnya. (pi/hotman)