SIDIKALANG (podiumindonesia)- Wakil Bupati (Wabup) Dairi, Jimmy AL Sihombing melalui PT Raja Napogos dan Smile Train melakukan kegiatan operasi bibir sumbing kepada masyarakat kurang mampu.
Sebelumnya kegiatan serupa juga pernah dilaksanakan sebelum dirinya menjabat sebagai Wabup Dairi. Pelaksanaan operasi dilaksanakan di RSUD Sidikalang selama dua hari, yakni Jumat-Sabtu (6-7/9/2019). Sebanyak 47 orang, terdiri dari anak-anak dan orang dewasa akan melakukan operasi bibir sumbing nantinya.
Wakil Bupati Dairi, Jimmy AL Sihombing ditemui wartawan, Kamis (5/9/2019) di sela-sela kunjungan dan menemui para pasien yang melakukan screening di laboratorium RSUD Sidikalang sebelum menjalani operasi mengatakan, kalau kegiatan operasi bibir sumbing, tahun lalu sudah pernah dilaksanakan.
“Kegiatan ini terlaksana hasil kerjasama PT Raja Napogos dan Smile Train, sedangkan untuk pembiayaanya kita juga menggandeng beberapa perusahaan, seperti PT Wahanan, PT Bank BPR dan lainnya,” kata Jimmy.
Menurutnya, dalam menghimpun dan mengumpulkan 47 orang penderita bibir sumbing ini, pihaknya dibantu relawan selama dua minggu untuk melakukan pendataan. “Kegiatan seperti ini akan rutin kita laksanakan setiap tahunnya dan kita berharap ada pihak lain yang bersedia ikut,” harapnya.
Selanjutnya, Direktur RSUD Sidikalang, dr Henry Manik Mkes menyampaikan, pelaksanaan opersi bibir sumbing rencanaya akan dilaksanakan selama dua hari. “Hari jumat untuk pasien anak-anak dan Sabtu untuk pasien dewasa, jadi untuk hari ini para pasien penderita bibir sumbing kita lakukan screening cek kesehatan,” terang Henry.
Dijelaskannya, kalau bibir sumbing merupakan cacat tubuh bawaan lahir, yang pada umumnya disebabkan tiga faktor, yakni ibu mengandung terdampak pencemaran lingkungan, mengalami stres dan kurang giji. Sementara salah seorang penderita bibir sumbing yang ikut kegiatan operasi, Putri br Samosir siswa SMAN 1 Pegagan Hilir mengaku selalu merasa renda diri dalam pergaulan sehari-hari. Bahkan kerap depresi karena sering menjadi bahan olok-olokan teman-teman sekolahnya.
“Saat diejek saya hanya diam dan menangis, kadang aku merenung kenapa terlahir berbeda dengan anak-anak lain. Semoga dengan adanya operasi ini, bibir saya bisa sedikit normal,” ungkapnya. (pi/gun)