Home DAERAH YMMA Langkat Kolaborasi Sosialisasikan Penanggulangan Penyakit TBC

YMMA Langkat Kolaborasi Sosialisasikan Penanggulangan Penyakit TBC

70
0

LANGKAT (podiumindonesia.com)- Yayasan Mentari Merakit Asa (YMMA) Kabupaten Langkat mensosialisasikan upaya kolaborasi penanggulangan penyakit Tuberculosis di Aula Stabat Seafood Resto Kota Stabat, Senin (18/12/23).

Kegiatan ini dihadiri oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat, Dinas Kominfo Kabupaten Langkat, KOPI TB Langkat, Tokoh Adat Langkat, awak media, Manager Penunjang Medis RSU Putri Bidadari. Tenaga Medis Puskesmas Stabat.

Ihsan WJ selaku Kepala Program SSR YMMA Langkat menjelaskan bahwa SSR YMMA Langkat merupakan pelaksana dana hibah Glogal Fund di bawah koordinasi SR YMMA Sumut dan Principal Recipient Komunitas Konsorsium STPI-PENABULU, YMMA berkontribusi mendorong Indonesia bebas TBC khususnya di Kabupaten Langkat.

Ihsan mengatakan, sejak tahun 2022 sebanyak 730 orang dengan positif TBC ditemukan dari 1.426 terduga yang terjaring oleh kader dan kader juga melaksanakan investigasi kontak sebanyak 169 indekals serta 3.310 orang telah dilakukan skrining dan edukasi. Sementara itu 596 orang pasien yang telah didampingi kader dinyatakan sembuh di tahun 2022.

Novita Sari dari YMMA Pusat yang dalam hal ini turut hadir memberikan penjelasan kepada peserta yang hadir.

“Penyakit TBC Itu terbesar kedua di dunia setelah India yang pertama, Itulah kenapa kita harus berkumpul hari ini berkolaborasi Bagaimana caranya kita semua bisa bersama-sama bergotong-royong mengeliminasi TBC di tahun 2030 ” kata Novi

Namun, komunitas juga punya peran di sini dan kominfo juga punya peran apa yang sudah kita lakukan bersama-sama kemitraan kerjasama kita supaya masyarakat luas tahu apa-apa saja yang sudah kita lakukan untuk diri sendiri itu apa sih.

Dr Azhar Zulkifli Kabid P2P Kesehatan Langkat yang dalam kesempatan ini hadir mengatakan untuk tahun ini kasus TBC sudah menurun beberapa persen. Penyakit TuberColosis saat ini, kasusnya itu seperti gunung es dimana dia tampak sedikit di permukaan tetapi di dalamnya di bawahnya itu lebih besar dari yang diduga.

Dan untuk seluruh pasien TBC tidak dikenakan biaya disetiap pemeriksaan dan perawatan di puskesmas. Apabila ada pasien yang diminta bayaran, segera laporkan hal tersebut ke dinas kesehatan. Akan segera kami tindak serta kami beri sangsi adminiatrasi.

Sebab, dari data pasien TBC yang tercatat sebagian besar adalah kalangan menengah kebawah, sehingga hal ini yang membuat pemerintah memberi kemudahan kepada pasien TBC dan obat gratis.

Nahh.. menurut Dr. Azhar Zulkifli P2P Dinas Kesehatan Langkat pengobatan pasien TBC yang normal itu biasanya dapat diobati dalam waktu 6 bulan dengan rutin mengkonsumsi obat yang diberikan dokter.

Sementara itu untuk pencegahan penyakit TBH dapat dilakukan dengan cara hndari kontak dengan penderita TBC. Ketika penderita TBC batuk, bersin, atau bicara, dia akan memercikkan droplet yang mengandung bakteri TBC ke udara. Gunakan masker. Cuci tangan. Jaga daya tahan tubuh. Dan Tidak bertukar barang pribadi. (ril/pi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here