LANGKAT (podiumindonesia.com)- Riak jelang Pilkada tampak jelas di Kabupaten Langkat. Bukan saja hal positif namun terlihat jelas ‘permainan’ negatif. Seperti beberapa ulasan PODIUM belum lama ini.
Bahkan, info diperoleh di lapangan, Senin (02/10/2017), kebanyakan masyarakat Stabat mendukung aksi blak-blakan pemberitaan PODIUM menyangkut pencopotan spanduk serta baliho sejumlah calon kepala daerah. Termasuk yang paling teranyar dicopotnya spanduk atau baliho Cagub Sumut Letjen Edy Rahmayadi.
“Makanya kita heran juga melihat media lain yang kurang jeli melihat kondisi jelang Pilkada saat ini. Sedangkan PODIUM sendiri langsung mencermati kondisi yang terjadi sekarang ini. Nah, aksi pencopotan spanduk atau baliho Ey Rahmayadi sangat-sangat kita sayangkan,” ujar salah seorang putra daerah warga Stabat ini kepada PODIUM, Selasa (03/10/2017).
Kata dia, pencopotan spanduk atau baliho Letjen Edy Rahmayadi bisa memancing emosi dan itu sangat keterlaluan. Pasalnya, di tengah ‘perang’ spanduk, malah terjadi hal yang tak terpuji di Bumi Amir Hamzah ini.
“Wajar jika aparat TNI langsung mengambil insiatif di lapangan dan memasang kembali spanduk atau baliho Edy Rahmayadi. Untungnya tidak terjadi kisruh,” sebutnya.
Mirisnya lagi, kata dia, aksi tak terpuji itu dilakukan di saat TNI sibuk mengajak masyarakat menyaksikan film G/30/s/PKI. “Nah, di saat itu pula spanduk Edy Rahmayadi dicopoti. Yang jadi pertanyaan, ada apa dengan kondisi Langkat kini,” tukas warga Desa Stabat Lama Barat ini lagi.
Untuk itu, dia mengimbau kepada kepala desa dan aparat desa lainnya memberikan pencerahan ke warga.
“kita harap aparat penegak hukum dapat bersikap tegas dalam hal ini. Kepada Cabup perlu memberikan arahan pada tim sukses agar berpolitik dengan santun di lapangan. Selain itu kita minta para Cabup dapat memberikan arahan agar tim suksesnya tidak menakuti dan mengintimidasi warga,” tandasnya. (tsunami)
