Beranda OPINI Ayo Belajar Dari Mahathir!!!

Ayo Belajar Dari Mahathir!!!

177
0

MALAYSIA telah punya pemimpin baru. Walau wajah lama tapi
niatnya murni untuk menyelamatkan bangsa. Ya, dialah
Mahathir Muhammad. Selama 22 tahun duduk sebagai perdana
menteri, lalu mengundurkan diri. Tahun 2003, pria
kelahiran 10 Juli 1925, itu sekadar menjadi penonton
utama di negerinya.

Hanya saja, kondisi pemerintahan kian kacau, selepas
dirinya menletakkan jabatan. Lalu setahun kemudian,
Mahathir bangkit. Di usia 92 tahun, dia berkoaliasi
dengan partai oposisi. Dukungan terhadap dirinya pun
terus mengalir bak ‘air bah’.

Kubu Pakatan Harapan menghantarkan dirinya kembali
menduduki Perdana Menteri ke-7 Malaysia. Usai dilantik,
lagi-lagi Mahathir Muhammad berujar heboh. Dia
berkomitmen lengser setelah dua tahun menjabat. “Niat
saya hanya ingin menyelamatkan bangsa dan negara,” kata
Mahathir saat itu.

Bagaimana nasib negeri ini sepeninggal Soekarno dan
Soeharto? Akankah muncul calon pemimpin selayaknya
Mahathir Muhammad? Sejauh ini terpantau masih buram.
Belum ada ke-fasih-an dua pemimpin Indonesia sebelumnya.
Bahkan sekarang masyarakat banyak berkomentar. Soal
kesusahan, kenaikan harga, utang, dan segalanya tentang
kehidupan rakyat yang makin menderita.

Seolah para calon maju di RI Satu terpola emosi, hasrat
nurani, tanpa memikirkan kemaslahatan umat. Cuma janji,
janji dan janji berkoar ketika kampanye. Nah, inilah
kondisi yang tampak saat ini.

Katanya Nawacita nyatanya nihil belaka. Umbar isu di
media sosial dan menyangkut kaos saja
(#2019gantipresiden-red), sempat dibuat kalut. Belum lagi
isu lain menguap. Seperti tertuang baru-baru ini, kasus
teroris menghinggapi. Ujuk-ujuk kembali ‘berkampanye’
#duaperiode, toh aturan demi aturan dibuat, terutama
segala hal tetekbengek yang menyangkut kondisi negeri
ini.

Semua yang berujar di media sosial dianggap provokator,
pembangkang, yang akhirnya berurusan dengan penegak
hukum. Apakah ini masuk dalam ‘kebiri’ politik? Sehingga
sulit menuangkan opini dan berbicara dalam medsos.

Mungkinkah segala kebijakan yang dilakukan pemerintah
(saat ini) drama ketakutan? Pastinya, wajib rela menjabat
harus rela pula digantikan. Tak perlu takut karena
semuanya berpulang pada rakyat.

Seiiring perjalanan 2019 tepatnya April mendatang,
sejumlah nama bermunculan. Prabowo Subianto, kabarnya
kandidat terkuat. Gatot Nurmantyo, Gubernur NTB Tuan Guru
Bajang Zainul Majdi hingga Anis Mata dan Anies Baswedan
dijagokan.

Pun begitu, tak ada salahnya calon pemimpin rakyat ini
meniru laiknya Mahathir Muhammad. Berjuang untuk rakyat,
negara dan mengangkat harkat martabat bangsa di mata
dunia. Boleh dibilang kini Indonesia dipandang sebelah
mata oleh jagat semesta. Katanya berjuang, membela wong
cilik, yang ada banyak sakit hati.

Semoga ke depan calon-calon pemimpin kita mampu berkaca,
dan bukan menganggap halal dengan segala cara. (***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini