Home DESTINASI Kucing Titun Tinggal Nama, Durian Sidikalang Banjiri Kota Stabat

Kucing Titun Tinggal Nama, Durian Sidikalang Banjiri Kota Stabat

87
0

STABAT (podiumindonesia.com)- Kecamatan Stabat di masa lalu dikenal sebagai salah satu wilayah pemasok durian terbanyak di Kabupaten Langkat.
Bahkan orang-orang di luar Langkat mengenal istilah durian asal Stabat dengan sebutan durian Kucing Titun.

Tapi sejak hama menyerang kebun durian di beberapa Desa seperti Pantai Gemi, Stabat Lama Barat, Ara Condong pasokan durian ke Kota Stabat menipis. Kemashuran durian Stabat tinggal nama besar.

Kini durian yang dijual pedagang durian di kota Stabat berasal dari Kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat seperti Kecamatan Bahorok. Selesai, Sei, Bingai, dan Batang Serangan, Ketika pasokan dari kecamatan pemasok durian di Kabupaten Langkat tidak ada, pasokan durian ke kota Stabat berasal dari Sidikalang.

Menurut Boru Ginting, pedagang durian di kios Ginting Durian Jalan KH Zainal Arifin Stabat Medan kepada PODIUM mengatakan, durian asal Sumut ini beda asal beda pula khas rasanya.
Seperti ada yang pahit, pahit manis, dan manis.
“Kalau dari Bahorok, Siantar, dan Tebing rasa buah duriannya pahit. Kalau dari Sidikalang pahit manis, dan dari Sibolga rasanya manis,” katanya, Jumat (21/12).

Akan tetapi, lanjut Boru Ginting , dari banyaknya wilayah penghasil durian di Sumut itu, buah durian yang paling diminati khusunya warga Kota Stabat adalah durian asal Sidikalang.

“Pembeli lebih banyak mencari durian Sidikalang sebab durian Sidikalang banyak disukai selain rasanya, bentuknya juga disenangi pembeli,” jelasnya.

Untuk harga jual, kios durian yang telah berjualan selama 5 tahun ini mengaku lebih murah ketimbang tempat lain, sebab pihaknya mengaku langsung mengambil durian kepada petani durian, berbeda dengan pengecer lain yang mendapatkan buah dari toke.

“Tapi harga jual durian ini mengikuti musim. Apabila sedang musim durian maka harganya murah, tapi kalau tidak harganya mahal. Untuk saat-saat stabil seperti sekarang buah anak di tempat kita harganya Rp 10.000 sampai Rp 25.000, per buah,” ungkapnya.

Yani, pecinta buah durian mengaku setiap tahun jika musim durian tiba ia mengajak seluruh anggota keluarga menikmati buah durian di Warung Boru Ginting. Harga duriannya murah meriah isinya bagus. “Kalau ada yang busuk boleh diganti,” ujarnya.

Dia mengaku tidak pernah menentukan berasal dari mana durian yang akan dibelinya. “Nggak tahu duriannya dari mana, yang penting bagi saya isinya bagus saya beli. Ditempat Boru Ginting ini mutu duriannya bagus enggak mengecewakanlah. Karena kalau enggak bagus boleh ditukar,” tandasnya. (RUSDI)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here