Beranda OPINI Tak Melayu Hilang di Bumi Langkat (OLEH: RUSDI MUHAMMAD)

Tak Melayu Hilang di Bumi Langkat (OLEH: RUSDI MUHAMMAD)

160
0

JUDUL kalimat di atas merupakan visi yang diwariskan Laksamana Hang Tuah. Kalimat ini sudah sangat tidak asing di bumi Melayu Langkat bertuah.

Apalagi ada keterkatian antara Kesultanan Langkat dengan Kesultanan Siak Sri Indera pura. Kalimat ini mengandung rasa optimisme yang sangat tinggi akan jayanya Melayu di masa yang akan datang.

Setelah reformasi bergulir di Indonesia tokoh dan masyarakat melayu Langkat, mulai mengembalikan jati diri sebagai putra Melayu. Putra-putri melayu Langkat tampil bukan hanya di level daerah tapi juga nasional. Sekarang sudah lazim dijumpai di masyarakat yang menggunakan pakaian Melayu Teluk Belanga, bukan hanya pada perayaan pesta budaya melayu tapi juga pada hari ulang tahun Langkat.

Hal ini merupakan penghargaan Pemkab Langkat kepada bumi melayu Langkat yang pantas kita berikan apresiasi.

Namun, apakah motto Pemkab Langkat “Bersatu Sekata Berpadu Berjaya” sudah sesuai dengan realitas kehidupan masyarakat Langkat? Apakah benar-benar sudah terujud saat ini, pertanyaan di atas belum terjawab sama sekali. Apakah Melayu itu hanya sekadar pakaian? Atau apakah Melayu itu hanya sekadar musik?

Pertanyaan-pertanyaan senada muncul. Apakah Melayu itu hanya sekadar tarian? Atau apakah Melayu itu hanya sekadar bangunan? Atau Melayu itu hanya sekadar sastra? Atau Melayu itu adalah suatu budaya yang akan terus dikembangkan dan akan diwariskan kepada anak cucu Melayu nantinya?

Semboyan ‘Melayu Tak Hilang di Bumi’ agaknya belumlah dipahami secara sempurna. Pemahaman yang tidak utuh ini disebabkan masyarakat Melayu hanya sekadar mengucapkan kalimat tersebut tanpa mencoba mencari tahu apa makna dari kalimat tersebut. Pada saat ini, banyak masyarakat Melayu sudah menganggap sebuah acara bila ada unsur tari persembahan atau tepung tawar.

Jika Melayu hanya sekadar melakukan kegiatan yang tersebut di atas. Walau pun semua budaya tersebut tetap dilakukan, tetapi hanya sekadar seremonial yang tidak memilki makna. Lantas apa yang harus dilakukan untuk menjaga motto Pemkab Langkat Bersatu Sekada Berpadu Berjaya.

Sebuah pertanyaan yang harus dijawab dengan gebrakan nyata. Sebagai Kabupaten yang relegius punya sejarah kejayaan kesultanan. Dan terjadi revolusi sosial. Putra-putri Langkat harus bangkit dari ketertinggalan, jangan jadi penonton di negerinya sendiri.

Lahirnya kejuruan dan kedatukan di Kecamatan dan kampung-kampung merupakan langkah awal untuk mengembalikan harkat dan martabat puak melayu di bumi Langkat.

Keberadaan kejuruan dan kedatukan menjadi wadah untuk mensahuti aspirasi puak melayu yang selama ini tercecer sepertinya tidak punya tuan. Kita harus bersatu dulu jangan lagi berpecah belah laksana buih dilautan banyak tapi centang perenang sehingga akhirnya manjadi marginal.

Ada pun langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: pertama, mengangkat batang terendam dengan, memberikan beasiswa kepada pelajar siswa dan mahasiswa putra-putri melayu Langkat hingga ke jenjang S3.

Dengan adanya para doktor dan profesor yang memiliki kepakaran dalam berbagai disiplin ilmu kejayaan Langkat dimasa lalu baik itu di bidang agama, ilmu pengetahuan lainnya atau kesusastaraan akan kembali lahir dari bumi bertuah ini (***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini