STABAT (podiumindonesia.com)- Kurun waktu seminggu terakhir ini, pedagang ikan di pajak Stabat wajahnya ketat. Pasalnya mereka mengalami kerugian. Ikan yang mereka jual cepat membusuk karena kurangnya pasokan es batu kepada pedagang.
Akibatnya sepi pembeli dan para pedagang ikan merugi dan hanya bisa mengeluh. Jejeran pedagang ikan basah rata-rata ikan yang dipajang di atas meja dari berbagai jenis ikan seperti tongkol dumun, kembung pecah perut, sehingga ikan tidak bisa dijual sesuai harga standart.
“Sudah harga ikan murah sepi pembeli bang? Beginilah jadinya akibat kita tidak punya pabrik es sendiri dan ekonomi tidak kita kuasai. Pemasok es sesuka hatinya mempermainkan kami,“ ujar Herman (50) salah satu pemilik los ikan di pajak Stabat, kemarin.
Menurutnya, jika kondisi seperti ini terus berlanjut, maka para pedagang ikan di pajak Stabat mengalami kerugian. Sudah pasti ikan yang terjual harganya separuh harga dari harga normal. Selain itu pembeli enggan membeli ikan yang pecah perut.
Ia menambahkan, sepinya pembeli ikan di pajak Stabat bisa membuat pedagang ikan gulung tikar. Bila itu terjadi lapak tempat berjualan ikan bisa tergadai pada pedagang berduit dari luar.
“Kondisi ini sepertinya sengaja diciptakan,” ujarnya dengan raut wajah lesu.
“Beberapa hari terakhir ini sejak pasokan es batu tidak ada harga ikan anjok 50 persen dari harga normal. Begitu pun pembeli juga masih sepi,” tuturnya.
Oleh sebab itu, harapan pedagang ikan di pajak Stabat ke depan pemerintah Kabupaten Langkat segera membangun pabrik es.
“Sehingga kami tidak lagi mengalami kesulitan mendapatkan es batangan untuk pengawet ikan,” tandas Amat pemilik lapak ikan di pajak Stabat. (rusdi)