Beranda OPINI Pengemis Politik…(OLEH: T SYAIFUL ANHAR)

Pengemis Politik…(OLEH: T SYAIFUL ANHAR)

135
0
T Syaiful Anhar.


MOHON doa dan dukungan. Kalimat itu lazim terpasang di spanduk atau baliho calon legislatif (Caleg). Belum lagi para calon wakil rakyat ini menyisipkan janji dengan jargon-jargon pongah di antara fotonya.

Mereka pun tak segan-segan sumpah, walau kadang berakhir serapah. Dan ingkar janji, toh seakan makanan sehari-hari sekalangan caleg yang telah terpilih.

Mereka terbawa arus lupa, lebih kepada mementingkan urusan pribadi serta putar otak mengembalikan duit sponsornya. Dengan berbagai cara dan terkadang taruhannya dibui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Perihnya, di saat kampanye para caleg pun rela bertopeng muka. Ya, mereka jadi pengemis politik. Berharap suara, menghiba kepada massa dengan imbalan sejumlah rupiah.

Satu suara dihargai dengan nominal berfariasi. Pun pastinya bergelimang rupiah. Para caleg (kebanyakan) datang ke rumah ibadah, meski sebelumnya sering absen di tengah masyarakatnya untuk menyembah sang Pencipta.

Coba merayu, datang ke pertemuan sesuatu, ramah, dan entah sebagainya dilakukan. Satu tujuan untuk mendulang suara agar bisa duduk manis di kursi legislatif.

Inilah wajah dua pesta demokrasi negeri. Ironinya, masyarakat juga tak mau lelah memikirkan masa depan lima tahun mendatang. Yang penting ‘wani piro’. Masyarakat, yang katanya sudah berpikir cerdas juga tak mau dibohongi begitu saja.

Sebab, sempat bilang ‘kalau caleg duduk pasti lupa semuanya’. ‘Jadi sebelum mereka (caleg) duduk, ya dikuras dulu duitnya’.

Tanda-tanda money politik dilakukan caleg menggambarkan tingkat kesejahteraan rakyat yang masih jauh dari harapan. Mau diberi ‘sekian’ untuk caleg tanpa tujuan. Sayang, suara mereka dihargai lembaran sekali jajanan.

Menilik dari data, ada 7.968 caleg yang lolos, juga diklasifikasikan sebanyak 4.774 caleg berjenis kelamin laki-laki sementara 3.194 caleg lainnya berjenis kelamin perempuan.

Untuk calon DPD berjumlah 807 orang, berasal dari 34 provinsi, terbagi dari 671 calon merupakan laki-laki dan 136 lainnya perempuan.

Tingkat DPR memperebutkan 575 kursi, DPD 136 kursi, DPRD Provinsi 2.207 kursi dan DPRD Kota/Kabupaten 17.610 kursi. Provinsi Sumatera Utara terdata ada 1.352 bacaleg dari berbagai partai politik, 862 pria dan 490 wanita.

Sedangkan Langkat sebanyak 634 caleg, laki-laki 396 orang, dan perempuan 238 orang dengan keterwakilan perempuan mencapai 37,54 persen.

Dari ulasan di atas, redaksi PODIUM berpesan ‘Jangan Gadaikan Harkat Martabat Di Selembar Kertas Hanya Demi Kepentingan Lima Tahun Ke Depan. Ingat!! Suara Anda Penentu Nasib Kita Semua. (***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini