WAMPU (podiumindonesia.com)- Beragam profesi dan status sosial turut ambil bagian menyalonkan diri sebagai wakil rakyat. Sekalangan pengusaha, pengacara, eks pejabat negara hingga tukang becak pun coba keberuntungan. Namun ada yang unik kabat dari Langkat. Ya, salah satu calegnya berprofesi sebagai bilal mayit.
Malahan, sang bilal mayit kali ini bukanlah si ‘kaleng-kaleng’ tanpa titel. Di pundaknya bersandar sarjana Pertanian. Tercacat di alumni UMSU, sang bilal mayit bernama lengkap Tengku Syafura Zulfa, merasa profesinya itu merupakan panggilan hati.
Dan tak semua orang bisa melakukan. Pun agak langka tapi tetap dan pasti ada kaderisasinya. Tak jauh seperti halnya anggota DPRD. Kebanyakan dari mereka (kader partai) terlebih dahulu menjadi anak bawang barulah melangkah ke jenjang sesungguhnya.
“Profesi yang saya geluti sekarang ini tak banyak orang yang mau menjalaninya. Apalagi bayang-bayang seram menghadapi mayit dengan cara memandikan atau apalah itu, tapi saya menganggap ini sudah jalan dari Allah SWT. Jadi, ya harus diterima dengan ikhlas dan lapang dada,” kata Tengku Syafura Zulfa yang akrab disapa Ulfa ini kepada PODIUM, Senin (15/4/2019).
Bahkan, Ulfa sampai-sampai ‘melepaskan’ basic ilmu yang disandangkan S1 Pertanian. “Banyak orang menganggap pekerjaan bilal mayit ini hanya sebelah mata saja. Tapi di balik itu semua pekerjaan bilal mayit adalah pekerjaan mulia, cuma memberikan jasa tapi pahalanya, Insya Allah berlipat ganda,” tukas ibu dari Yusuf, Syaya Ghina Izzati dan Sheza Raita tersebut.
Malah, kata putri almarhum HM Natsir selaku deklarator pemindahan ibukota Langkat dari Binjai ke Langkat ini tambah lama dia makin mencintai pekerjaan. “Intinya setiap pekerjaan itu harua ditekuni, ikhlas, dibawa heppy aja, dan serahkan pada Yang Maha Kuasa. Karena Allah SWT lebih tahu apa yang dikerjakab hambanya,” sebut Ulfa yang terdaftar di Dapil 1 Langkat meliputi Langkat Stabat, Secanggang, Wampu dan Hinai.
Diusung dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ulfa mengaku belajar politik dari ayah tercinta almarhum HM Natsir. Semuanya ada proses, begitu pula pekerjaan bilal mayit dan caleg.
“Keluarga saya juga kader NU, maka dari itu pula saya membawa perahu Partai Kebangkitan Bangsa,” terang istri dari Dwi Prayitno S.Pt bernomor urut 5 ini.
Ketika ditanya, andai nanti sukses merengkuh kursi parlemen di Langkat, apakah masih tetap menjalani profesi bilal mayit? Secara terbuka Ulfa bilang tetap melihat waktu dan kesempatan. Namun demikian dia menjamin ada kaderisasi yang bakal menggantikannya sebagai bilal mayit di tempatnya bermukim.
“Kalau benar bisa duduk di parlemen, insya Allah saya tetap amanah. Kita lihat saja nanti pada 17 April ini. Kalau memang Allah SWT mengizinkan, semuanya akan jadi kenyataan,” tandasnya sembari melempar senyum. (pi/syahduri)