MEDAN (podiumindonesia.com)- Dituntut 2 tahun dan 6 bulan, terdakwa Gilang Fauzi Lubis ‘melawan’ lewat pledoi yang dibacakan penasihat hukumnya, Sucipto.
“Meminta kepada majelis hakim untuk membebaskan Gilang Fauzi Lubis dari tuntutan karena hal itu tidak sesuai dengan dakwaan,” ujar Sucipto dalam point pledoinya di ruang Cakra 9, diketuai majelis hakim Deson Togatorup dengan JPU Evi Yanti Panggabean, Rabu (7/10/2020).
Dikutip dari surat dakwaan, pada Kamis (7/5/2020) siang, terdakwa membuka Facebook (FB) miliknya. Di situ tertera postingan ada seseorang yang mau menjual sepeda motor sport Yamaha Vixion warna Merah dengan harga Rp 5,6 juta. Merasa tertarik, selanjutnya terdakwa menchat pemilik akun FB tersebut.
Sore harinya terdakwa berangkat dari rumahnya di Jalan Karya Bakti No 04 Lingkungan 21, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli menuju arah Binjai yang mengaku pemilik kendaraan.
Deal, lalu penjual Yamaha Vixion warna Merah dengan plat terpasang BK 6255 YAY, menyerahkan kepada terdakwa. Selanjutnya terdakwa kembali memposting sepeda motor Vixion tersebut ke dalam FB nya. Ya, dengan maksud untuk menjual sepeda motor tersebut dengan harga Rp 7 juta.
Seminggu kemudian tepatnya Kamis (14/5/2020), ada seseorang yang ingin membeli sepeda motor tersebut. Adalah Ilham, warga Setia Budi yang mau membelinya. Hanya saja, saat itu Ilham tak sendiri datang tapi ditemani Wahyu, selaku saksi korban.
Antara terdakwa dan Ilham selanjutnya bertemu di Jalan Kapten Muslim, Helvetia. Di sana, terdakwa memperlihatkan Yamaha Vixion warna Merah dengan plat terpasang BK 6255 YAY beserta STNK nya.
Namun yang didapat terdakwa bulannya untung malaham buntung. Pasalnya, Ilham mengaku bahwa Yamaha Vixio itu adalah miliknya yang hilang pada 5 Mei 2020 malam. Ilham dan saksi korban, Wahyu kemudian membawa Gilang ke Polresta Medan. (pi/win)
