LANGKAT (podiumindonesia.com)- Wakil Ketua DPD RI di bawah pimpinan Letjen TNI Marinir (Purn).Dr. Nono Sampono, M.Si beserta rombongan berkunjung ke Sarang Petarung Harimau Putih disambut langsung Komandan Batalyon Infanteri 8 Marinir Letkol Marinir Imam Supriyanto, M.Tr. Opsla beserta Ibu Ketua Ranting B cabang 7 PG Kormar di Batalyon Infanteri 8 Marinir, Pangkalan Berandan, Langkat, Sumatera Utara, kemarin.
Letkol Marinir Imam Supriyanto, M.Tr. Opsla selaku Komandan Batalyon Infanteri 8 Marinir dan mewakili seluruh prajurit petarung Harimau Putih menyampaikan ucapan selamat datang kepada Ketua Tim Kunjungan Kerja di Sarang Petarung Harimau Putih Yonif 8 Marinir.
“Kami sampaikan kepada Wakil Ketua I DPD RI Letjen TNI Marinir Dr. Nono Sampono M.Si beserta rombongan karena di sela-sela kesibukannya masih berkenaan datang mengunjungi Batalyon Infanteri 8 Marinir, ini suatu penghargaan yang luar biasa buat prajurit petarung Harimau Putih,” ucap Danyonif 8 Mar.
Kunjungan Kerja dari DPD RI beserta rombongan ke Batalyon Infanteri 8 Marinir merupakan kesempatan yang langka dan sangat berharga. Dengan harapan semoga Tim DPD RI dapat mengetahui secara langsung dan memberikan solusi terkait perkembangan penyelesaian permasalahan tanah atau rumah dinas, pemenuhan kesejahteraan prajurit berupa rumah dinas yang layak huni.
“Penyelesaian persoalan tersebut akan berdampak langsung dalam meningkatkan moril dan profesionalisme prajurit Korps Marinir,” pungkas Danyonif 8 Mar.
Kemudian Letjen TNI Marinir (Purn) Dr. Nono Sampono, M.Si menyampaikan rasa bangganya dengan kondisi Marinir sekarang ini. Semua kebijakan ditujukan untuk menjadikan prajurit yang lebih profesional dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI yang berdasarkan Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
“Jadi kami datang ke sini bukan sekedar melihat atau bernostalgia, tetapi bisa membawa amanah dari konstitusi. Konstitusi yang memberikan amanah kepada lembaga negara yang namanya Selama 36 tahun saya berpakaian dinas jika ditambah 4 tahun masa saya di taruna berarti menjadi 40 tahun berpakaian seragam, artinya saya di usia 68 tahun kurang lebih dan pensiun sudah 10 tahun tapi saya tidak berhenti mengabdi. Saya mengabdi melalui pemilihan umum di daerah Maluku,” kisahnya. (pi/din)
