BELAWAN (podiumindonesia.com)- Kawasan Industri Modern (KIM) menyimpan segudang masalah. Mulai dari infrastruktur jalan yang buruk, drainase, hingga sampai masalah penampungan BBM ilegal di kawasan itu belum dapat diatasi.
Direktur PT KIM (Persero) Ngurah Wirawan melalui Humas Niko Pardamaian didampingi Manajer Struktur Hotman Tambunan berjanji akan membenahi kekurangan, Selasa (13/07/2021).
“Kita (KIM Persero-red) punya biro khusus untuk perbaikan jalan dan biro itu di bawah naungan kami, direncanakan perbaikan jalan tersebut tahun depan,” ujarnya pada pertemuan dengan wartawan Medan Utara di ruang rapat PT. KIM Persero.
Niko akui banyaknya kekurangan di KIM yang sedang dalam bahasan.
“Saya baru kemarin
penjabat Humas menggantikan Humas yang lama, penampungan BBM ilegal (Mobil Tangki Pertamina Labuhan Deli kencing-red) memang ada, begitu juga dengan perkumpulan waria (Bencong-red), tapi masalah ini akan kita tindaklanjuti seiring dengan berjalannya waktu,” jelas Niko.
Mengenai nebasnya pedagang gelar dagangan di pinggiran KIM jadikan kawasan industri tersebut tampak kumuh, Niko memyebut pihaknya akan siapkan tempat.
“Kami rencanakan akan membuat lokasi dagangan agar terlihat rapi, dan itu nantinya pedagang tersebut menjadi binaan kita, tentunya hal ini memakan waktu yang lama,” tukas Niko.
Hal senada juga dikatakan H. Tambunan. “Jalan-jalan yang rusak di Kawasan Industri Modern KIM) sudah kita anggarkan dan akan segera kita perbaiki. Soal parit kemarin pihak kami sudah tinjau lapangan, kita akui kelemahannya tapi yang di parit itu bukanlah limbah cair produksi,” terang Tambunan.
KIM memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Menurut Tambunan, limbah cair produksi perusahaan di KIM wajib memasuki jaringan yang sudah disediakan. “Bagi perusahaan yang tidak ikuti jaringan tersebut akan kita Surati,” imbuh H. Tambunan.
Dalam pertemuan pihak KIM dengan wartawan Medan Utara itu yang digelar di ruang rapat PT KIM Persero tidak ada tanda-tanda terobosan baru untuk penanggulangan berbagai masalah di kawasan industri modern Medan Deli Serdang itu. (pi/din)
