Beranda HUKUM Data Penerima BPUM Diduga Amburadul, Hendra: Copot Pimwil BRI Medan & Ka...

Data Penerima BPUM Diduga Amburadul, Hendra: Copot Pimwil BRI Medan & Ka Unit Serdang…

142
0
Ilustrasi
Ilustrasi

MEDAN (podiumindonesia.com)- Setelah dimuat di beberapa media, akhirnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) unit Serdang Jalan HM Yamin simpang Josua, mencairkan dana Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) atas nama Sari Madonna. Sebelumnya, hak Sari Madonna tertahan dengan berbagai alasan.

Warga Jalan Sentosa Baru itu pun mengakui bahwa dia telah mengambil duit Rp 1,2 juta tersebut, Selasa (30/11/2021).

“Saya dihubungi oleh ibu Rosmala Dewi. Dia (Rosmala Dewi-red) pun meminta maaf atas ketidaknyaman serta tertahannya pencairan BPUM. Kemudian meminta saya datang ke.bank dengan membawa identitas diri. Saya juga mengucapkan terima kasih, kepada semua pihak yang sudah membantu sehingga dana bpum ini cair. Terutama kepada rekan rekan wartawan dan pihak bank yg sudah membantu sebelumnya,” sebut Sari Madonna yang akrab disapa Donna ini, Rabu (1/12/2021).

Sama halnya Kepala Unit BRI Serdang, Agus yang juga mohon maaf secara langsung kepada penerima BPUM. Agus mengakui kemarin terjadi miss komunikasi dengan Customer Service dalam pelayanan serta pemberitahuan prosedur pencairan.

Namun apa lacur, sikap dan tindakan pihak BRI unit Serdang Jalan HM Yamin simpang Josua telah terpublis ke permukaan. Sehingga seorang pemerhati korupsi di Kota Medan angkat bicara atas aksi yang dinilai tak layak dilakukan pihak perusahaan di bawah naungan BUMN itu.

‘Kepala BRI Sumut dan Ka Unit BRI Serdang itu pantas dicopot. Ini saya minta evaluasi kinerja terkait kasus yg menimpa penerima.BPUM. Dan sudah seharusnya menjadi koreksi bagi pimpinan pusat BRI, supaya staf tidak main-main dengan bantuan sosial,” sergai pemerhati korupsi yang juga merupakan Ketua Umum LSM Gerakan Rakyat Anti Korupsi (Gertak) Hendra P. Hutagalung, menyoal itu kepada wartawan, Rabu (1/12/2021).

Tak cuma kesalahan atau miss komunikasi, Hendra bahkan mencium ada dugaan permainan tingkat tinggi dalam penyaluran dana BPUM. “Bayangkan saja, si penerima menyebut tak pernah mendapat info SMS atau lainnya. Lalu datang orang yang membawa sejumlah berkas, di mana nama Sari Madonna termasuk dalam daftar blokir. Anehnya, menurut orang tersebut, blokir bisa dibuka tapi dengan catatan bila cair harus memberikan Rp350 ribu. Pertanyaannya, kali berapa orang dan darimana data blokir itu diperolehnya?” tegas Hendra terheran-heran.

Selanjutnya Hendra juga mempertanyakan, kenapa pemblokiran bisa dibuka, bila memang awalnya pihak customer service BRI ngotot mengatakan tidak dengan alasan jadwal pencairan sudah lewat.

“Seharusnya, CS harus berkoordinasi dulu dengan atasan ataupun supervisor. Bukan malah ngotot mengambil keputusan sepihak. Seakan-akan merasa paling benar. Lagipula sempat terjadi ‘ketegangan’ diantara calon penerima dengan pihak bank. Bijaklah menghadapi kondisi seperti ini,” tutur Hendra.

Muncul kecurigaan bagi Hendra bahwa ada orang mendatangi si penerima BPUM mengatakan tahu persis dana itu diblokir. Namun bisa dibuka dengan embel-embel uang.

“Sedangkan pihak BRI yang semula ngotot tak bisa dibuka, ternyata belakangan bisa pasca muncul berita. Dengan alasan CS tak update info terbaru bahwa pencairan BPUM hingga akhir Desember. Padahal sosialisasi sudah gencar di media massa serta pastinya ada surat edaran utk seluruh bri. Ini kan aneh sekali,” sebut Hendra.

Sari Madonna, menurut Hendra merupakan salah satu kasus. Apalagi secara jelas Sari Madonna itu warga Meadn, kenapa harus mengambil dana BPUM ke BRI Tiga Panah.

“Amburadul betul data BRI ini.Sudahlah tidak sinkron dan ujug ujung bilang dana diblokir. Atas dasar ini, sekali lagi saya minta kinerja Kepala BRI Sumut dievaluasi berikut Ka Unit Serdang. Bahkan bila perlu keduanya dicopot, agar menjadi contoh bagi staf yg lain supaya lebih teliti,” pungkas Hendra.

Terkait pemberitaan dana BPUM milik Sari Madonna yang diganjal mendapat respon dari pihak BRI. Ada pun stetment diterima wartawan mengenai hal itu yakni:
1. Konfirmasi dilakukan dgn Spv Unit Serdang (Ibu Rosmala Dewi Gultom)

2. Hasil konfirmasi, nasabah Sari Madonna memang dtng utk pencairan BPUM tahap 1, dan CS kita memang menjelaskan bahwa pencairan tahap 1 sudah tutup tgl 30 September 2021 sesuai surat KP, krn CS kurang update dgn surat yg terbaru bahwa pencairan BPUM sdh diperpanjang utk semua tahap sd 31 des 2021

3. Langkah tindak lanjut yg akan dilakukan uker, uker (kaunit/spv) akan menghubungi/mengunjungi nasabah utk meminta maaf krn ada miss komunikasi dan akan mencairkan BPUM tsb sesuai ketentuan. Saat ini sdng dilakukan komunikasi by telp terlebih dahulu.

Demikian juga halnya SPV BRI unit Serdang Rosmala Dewi menyatakan jangan pernah memberikan uang kepada oknum yang mengaku-ngaku bisa mencairkan dana BPUM karena itu gratis. (pi/ril/win)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini