SECANGGANG (podiumindonesia.com)- Polemik tentang IPK di Kabupaten Langkat dari masa kepemimpinan almarhum Jali Adam di era 80-an. Setelah peristiwa upaya pembunuhan terhadap almarhum Jali Adam “gagal” secara tidak langsung IPK di Langkat hilang bagaikan ditelan bumi.
Saat itu yang tertinggal hanya satu papan nama (plang-red) Ranting IPK Desa Secanggang, Kecamatan Secanggang dan diakui keberadaannya oleh DPD IPK Sumut.
Ketua Ranting di desa itu adalah Herman MTD. Dia berhubungan langsung dengan DPD IPK Sumut dalam pengembangan IPK di Langkat saat itu. Dan pertengahan tahun 1996.
“Dia (Herman-red) beserta rekan-rekan juang IPK Desa Secanggang menemui saya di Kelurahan Nelayan Indah – Medan Labuhan dan mengajak saya segera kembali ke Langkat membenahi IPK yang sedang mati suri,” ujar T Syaiful Anhar mantan Ketua DPD IPK Langkat 97/99 kepada awak PODIUM, Minggu (19/3/2023), di kediamannya Dsa Secanggang.
Menurutnya, ada yang perlu diketahui kader-kader IPK di Langkat, setelah priodenya Jali Adam ada priodenya T Syaiful Anhar yang dilantik oleh DPD IPK Sumut, Moses Tambunan di Dusun Pasar Batu, Desa Stabat Lama Barat pada tahun 1997.
Pada pelantikan itu juga dihadiri Dandim 0203 Lkt saat itu Letkol TNI Iro Supadmo yang ditugaskan Pangdam I BB Mayjen TNI Tengku Rizal Nurdin untuk mengamankan pelantikan DPD IPK di Kecamatan Wampu-Langkat.
“Nah, setelah terjadinya baku hantam yang memakan korban cukup banyak saat itu, saya diungsikan pihak-pihak tertentu ke Jakarta dengan alasan kekondusifan Langkat,” lanjut Syaiful dengan wajah agak kecewa.
Pertarungan berdarah antara IPK dan PP di tahun 1999 perlu jadi renungan segenap kader IPK saat ini. “Okor Ginting memimpin DPD IPK setelah priode saya setelah S Okor Ginting barulah muncul priode Sakula Kembaren dan seterusnya sampai ketua saat ini. Mudah-mudahan apa yang saya ungkapkan hari ini bisa menjernihkan apa yang pernah terjadi di tubuh IPK Langkat,” ujar Bang Ifol mengakhiri. (her)
