LANGKAT (podiumindonesia.com)- Aksi pungutan liar (pungli) marak di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Bertameng nama sebuah yayasan, para preman jalanan itu menghentikan satu persatu truk menuju Provinsi Aceh.
Salah satunya dialami supir truk bernama Dahlan yang saat itu menuju arah Aceh. Kata Dahlan, truk mereka awalnya dibuntuti sejak Kota Stabat. Hanya saja, tepat di depan RSU Putri Bidadari Jalan Stabat – Tanjung Pura, Dusun Dondong Sejati, Desa Jentera Stabat, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, truk mereka dihentikan oleh dua pria mengendarai sepeda motor Yamaha King.
Seorang di antara preman itu mendatangi Dahlan dan menyodorkan kuitansi. Mereka mengaku dari yayasan dan meminta sumbangan. “Kami sempat bertanya kejelasan status yayasan yang mereka ajukan. Namun pria itu tak banyak komentar dan hanya meminta bantuan. Dan mereka langsung menyamblon truk kami dengan nama ‘POS’,” katanya kepada kru media ini, kemarin.
Bahkan dengan nada sedikit mengancam andai bantuan tak diberikan, pria itu bilang tak menjamin truk yang dikemudikan Dahlan bisa selamat hingga sampai di perbatasan Medan-Aceh.
“Ya, kalau ngak ngasi ya ngak apa-apa juga bang. Tapi kami tak menjamin kalau-kalau truk abang bakal diminta di persimpangan jalan lainnya,” tukas pria itu ditirukan Dahlan.
Tegang urat, rekan Dahlan yang juga menuju Aceh coba mendatangi. Karena kehadiran para rekan Dahlan yang berjumlah 10 orang, pria tersebut agak ciut. Di situ pria itu mengatakan “terserah abang mau kasi atau tidak”.
Pun begitu, Dahlan memberikan selembar duit Rp50 ribu. Malahan, pria tersebut coba menolak, diduga karena takut dikerumuni rekan Dahlan.
“Ikhlas ini bang,” ujar pria tersebut kembali ditirukan Dahlan.
Walau tak menerima aksi preman jalanan, Dahlan menyebut apa yang diberikannya kepada mereka adalah ikhlas. “Setelah kami berikan duit Rp 50 ribu, mereka kabur,” tandas Dahlan. (PI/RED)