STABAT (podiumindonesia.com)- Nama sebenarnya Rahmat. Tapi dikenal dengan panggilan Amat Durian. Ya, karena setiap hari kerjanya mendagangkan buah bersuri tersebut.
Dan kini nama Amat Durian sudah sangat terkenal khususnya di daerah Stabat. Kepada PODIUMINDONESIA.COM Kamis (12/9/2019) Amat Durian bertempat tinggal di Pasar Satu Desa Stabat Lama, Kecamatan Wampu menceritakan suka dukanya sebagai penjual durian di jalan lintas Sumatera Stabat-|Tanjung Pura, Dusun Pantai Luas, Desa Stabat Lama Barat, Kecamatan Wampu.
Sukanya jika hari cerah pembeli banyak yang datang. Sedang dukanya jika hari hujan pembeli sepi durian merekah tak laku. Amat Durian mulai merintis usaha berjualan buah dengan aroma mengharumka itu sejak tahun 2005. Semua durian yang dijualnya berkelas karena bibitnya berasal dari Malaysia.
“Kami tidak menjual durian lokal karena mutunya rendah. Durian yang dijualnya tersusun di atas rak kayu,” ujarnya. Pengasilan selama pedagang durian, Alhamdulillah lumayan. Terutama durian dari bibit Malaysia, namun stok terbatas. “Sehingga dua atau tiga jam datang pasokan durian di tempat kami sudah habis dibeli Setiap hari pengunjung kadang sampai 60 orang lebih. Keuntungan lumayan bisa buat memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan biaya anak sekolah,” katanya.
Amat Durian sudah punya pelanggan tetap terutama pembeli dari luar kota. Ini terlihat dari beberapa mobil jenis Avanza parkir di depan warungnya. Mereka duduk bersama seluruh anggota keluarga menikmati suguhan durian yang dibelahnya.
Menurut Amat Durian, selama ini tak ada keluhan dari pembeli, karena semua durian yang dijualnya berkelas ekspor. Amat durian pun senantiasa menjaga mutu buahnya agar pelanggan tetap setia singgah di warungnya.(pi/sahrul)