HUKUM & KRIMINALNASIONAL

Anak Pembunuh Ayah Kandung Itu Mengaku Menyesal

 

 

SIDIKALANG (podiumindomesia.com)- Gunawan Sucipto Pane (26), pembunuh ayah kandung di Desa Lae Parira, Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi telah diamankan di Polsek Parongil, Jalan Sidikalang-Parongil, Kecamatan Silima Pungga-Pungga usai kejadian.

Kapolres Dairi, AKBP Leonardo D Simatupang SIK melalui Kapolsek Parongil, Iptu Maruli Tambunan saat ditemui wartawan mengatakan, selesai dimintai keterangan atas perbuatan yang dilakukan, pelaku langsung ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan dalam sel.

“Pelaku sudah kita masukan dalam sel, setelah semalaman kita periksa dan dimintai keterangan. Saat ini pelaku sedang tidur dalam sel,” kata Maruli, Minggu (9/2/2020).

Disebutkan Maruli, kepada penyidik pelaku mengaku menyesal atas perbuatannya yang dilakukan, sehingga ayahnya meninggal dunia. Pelaku juga mengaku khilaf saat itu, karena tersulut emosi gara-gara dimarahi dan dilempar batu oleh ayahnya.

“Hasil penyidikan, untuk pelaku kita kenakan pasal 338 sub 351 ayat (3), tentang penganiayaan dan pembunuhan yang menghilangkan nyawa orang lain,” sebut Maruli.

Ketika ditanya senjata tajam yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa ayahnya. Maruli mengatakan, senjata tajam yang digunakan pelaku sampai sekarang belum ditemukan. Pelaku juga belum mau memberitahukan kemana senjata tajam tersebut dibuang atau disimpan.

“Pengakuan pelaku kalau senjata tajam yang digunakan pisau menyerupai parang dengan ukurannya panjang sekitar, 25 cm dan lebar 4 cm. Tapi saat kita tanya dimana disimpan atau dibuang, pelaku belum mau mengatakan,” ujar Maruli.

Ditambahkan Maruli, selain menyesali perbuatan yang dilakukan, pelaku juga mengaku kalau istrinya, Citra Br Tanjung saat ini sedang hamil enam bulan anak keduanya. Sementara Kepala Desa Lae Parira, Togar Pane saat ditemui di rumahnya menyampaikan, kalau dirinya belum mengetahui jelas apa motif permasalahan antara ayah dan anaknya itu. Menurut informasi dari warga kalau korban Torang Pane (Bapak Korban) selama ini toke durian dan pelaku Gunawan Sucipto Pane yang menjualkan.

“Diduga uang setoran hasil penjualan durian kurang, sehingga terjadi keributan antara bapak dan anak yang menyebabkan korban meninggal dunia,” terang Togar. Pantauan wartawan, suasana rumah duka mulai ramai didatangi sanak saudara dan pelayat. (pi/gun)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button