Home OPINI Dapil I Langkat Pantas Disebut Dapil Neraka (OLEH: RUSDI MUHAMMAD)

Dapil I Langkat Pantas Disebut Dapil Neraka (OLEH: RUSDI MUHAMMAD)

63
0

DAPIL I Langkat meliputi Kecamatan Stabat, Wampu, Secanggang dan Hinai. Alokasi suara untuk Kec. Stabat 12 Desa, Jumlah PDT 57.164. Kecamatan Wampu 14 Des Jumlah DPT 28.491, Kecamatan Secanggang 17 Desa Jumlah DPT 48.623, Kecamatan Hinai 13 Desa, Jumlah DPT 34.865.

Dari data-data sumber dari KPUD Langkat dengan jumlah kursi 12 Dapil I Langkat agaknya dapat disebut Dapil Neraka. Ada dua Kecamatan jumlah penduduk terbesar yakni Kecamatan Stabat dan Secanggang.

Nama-nama politikus terkemuka bakal berlaga dipasang Partai peserta pemilu 2019 tokoh yang dikenal masyarakat, punya pengaruh dan kemampuan financial yang mampuni. Sejumlah kawasan sudah dipetakan masing-masing caleg.

Dapil I disebut Dapil neraka karena mempertemukan sejumlah nama besar untuk memperebutkan kursi di parlemen. PKB misalnya menurunkan nama H. Nailul Amali tokoh masyarakat pesisir. Mantan politisi PPP ini pernah duduk di DPRD Langkat dan DPRD Sumut.

Namanya masih diperhitungkan terutama loyalitas PPP lama. Gerinda ada Azman, Golkar M. Syahrul, Nadem H. Ajai Ismail pada Pemilu 2014 silam mengumpulkan suara terbanyak di Dapil I Langkat. PDIP Syafril SH, Partai Berkarya Drs. Ainal Zen.

Beratnya perjuangan untuk mendapatkan Kursi diakui T. Syafura Zulfa caleg No. 5 dari PKB. Kecamatan Stabat dan Secangang dua kecamatan di Dapil I memiliki jumlah DPT tertingi. Selain itu caleg banyak yang bertempat tinggal di Kecamatan Stabat.

Sebagai ibu kota Kabupaten Langkat Stabat wajar saja banyak caleg berebut suara di Kecamatan ini. Dua kecamatan lainnya Hinai dan Wampu sebagai suara tambahan.

Selain bersaing dengan caleg dari partai lain harus bersaing mengumpulkan pundi-pundi suara dari partai yang sama. Realitas ini memang tidak mudah apalagi harus memperebutkan kueh yang sama. Populaaritas saja memang tidak cukup tanpa dibarengi dengan materi berlimpah.

Salah pemetahan lumbung suara uang dan pemberian sembako atau dalam bentuk lain menjadi tidak berguna. Uang memang bukan segala-galanya untuk bisa duduk menjadi anggota DPRD Langkat. (***)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here