Home NASIONAL Dikotomi NU: Amali – Haroki

Dikotomi NU: Amali – Haroki

90
0

TELAH terjadi dikotomi diinternal NU ada NU struktur ada NU kultural bahkan ada NU Garis lurus plus garis lucu. Belakang ini muncul lagi dikotomi NU Amali dan NU haroki. Dikotomi ini muncul adanya perbedaan dalam merespon atas fenomena dan dinamika politik yang secara kodrati memang beda, tapi yang beda justru dituding sebagai NU yang tidak ikut haroki.

Ini terlihat sebagian elit NU bermesra dengan Muhammadiyah yang secara Amaliah beda, tapi menyerang FPI meskipun Amaliah sama. Mengapa? Alasannya karena harokinya beda, diperjelas lagi katanya FPI nyerang pemerintah.

Padahal jika merujuk pada prinsip dasar ajaran NU hubungan dengan pemerintah adalah mentaati dan mengkritisi, bahkan jika merujuk Khalifah Umar meskipun dengan pedang sekalipun.

Perlu dimengerti bahwa membela pemerintah itu ajaran Wahabi begitu juga Syi’ah merujuk konsep imama, tetapi Aswaja mengajarkan keseimbangan antara mentaati dan mengkritisi. Itu sebabnya ketika pajak dikorup Munas NU di Cirebon memutuskan akan Baikot bayar pajak. Sikap ini sebagai bentuk tanggung jawab menjaga NKRI dan bukti keberpihakan pada rakyat.

Ini juga relevan peran NU sendiri sebagai kekuatan sipil dalam alam demokrasi yang memberikan keberpihakan pada rakyat bukan pada penguasa. Mengapa berpihak pada rakyat? Karena pemerintah sudah dilengkapi alat negara yang kuat dipayungi UU dikasi anggaran dan disisi lain penguasa itu punya karakter korup. Itulah perlunya kritik sebagai refleksi Amr Maruf nahi Munkar yang juga menjadi prinsip dasar ajaran NU.

Namun jika tetap memaknai haroki NU adalah membela pemerintah, maka dikotomi dalam NU akan melebar kemena mana, bahkan akan dituduh kecipratan 300 T, bukankah ini memberatkan dan menyesatkan??

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here