JAKARTA (podiumindonesia.com)- Upaya pengentasan buta huruf Al-Quran di Indonesia harus terus digalakkan. Sebab, dalam Dewan Masjid Indonesia (DMI), tercatat 65 persen umat islam Indonesia tidak bisa membaca Al-Quran.
“Jadi kalau 223 juta itu penduduk indonesia adalah beragama Islam. 65 persennya, umat islam Indonesia tidak bisa membaca Al-Quran dan buta secara umum,” ujar Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen (Purn) Syafruddin dalam keterangannya, kemarin.
Menurut Syafruddin, jika dalam riset tersebut diketahui baru 35 persen umat islam Indonesia yang bisa membaca alquran.
“Hanya 35 persen saja, bangsa Indonesia beragama islam yang bisa membaca Al-Quran,” ujarnya.
Atas dasar itu, Syafruddin bersama sejumlah kelompok pemuda islam mendirikan Yayasan Indonesia Damai Mengaji. Dalam yayasan itu, Syafruddin menjabat sebagai Ketua.
“Oleh sebab itu kami dan tim kelompok pemuda islam mendirikan foundation yang namanya Yayasan Indonesia Damai Mengaji. Saya
ketuanya sedangkan Ketua dewan pembinanya Imam besar Prof Nasaruddin,” tuturnya.
Syafruddin menambahkan, Yayasan Indonesia Damai Mengaji telah melakukan sejumlah hal guna mengentaskan buta huruf Al-Quran secara umum di Indonesia.
“Bahkan saya 3 bulan lalu di Makassar meresmikan rumah mengaji di dalam gang sempit. Dimana muridnya adalah 150 bekas preman dan semua bertato dan semua sudah hafal juz Al-Quran. Jadi itulah yang kita perjuangkan,” demikian Syafruddin. (pi/rmol)