STABAT (podiumindonesia.com)- Maraknya berita di media sosial dan imbauan-imbauan agar tidak mengkonsumsi ikan laut karena makan bangkai babi ternyata berimbas pada kerugian para pedagang ikan di Pajak Baru Stabat.
Seperti diakui Aser (40) tahun Jum’at (15/11/20019), pedagang ikan di Pajak Baru Stabat mengatakan, masyarakat enggan membeli ikan laut karena takut terkontaminasi virus Hog Cholera yang menyerang ternak babi.
Diceritakan Aser, sejak merebaknya isu dan imbauan di media sosial agar tidak makan ikan laut. Akibatnya, dagangan ikan tidak laku, banting harga dan dijual rugi membeli ogah mengkonsumsi ikan laut.
“Penjualan turun drastis. 100 persen warga enggan beli ikan laut. Kebanyakan saat ini warga membeli ikan tawar dan ayam potong,” imbuhnya.
Masih menurut Aser, menurunnya daya minat beli warga mulai dirasakan pedagang semenjak sepekan lalu. “Itulah yang dirasakan oleh pedagang ikan laut yang mangkal di Pajak Baru Stabat Mereka termenung kera karena dagangannya enggak laku,” ujarnya.
Salah seorang pembeli, Faridah Hanum warga Kota Stabat saat ditemui di Pajak Baru Stabat memaparkan dirinya merasa risih untuk membeli ikan laut saat ini, karena di Medsos viral diberitakan babi dihayutkan di sungai ditabah lagi marak himbauan jangan memakan ikan laut karena warga peternak babi banyak membuang bangkai babi yang terserang virus Hog Cholera ke dalam sungai yang bermuara ke laut.
“Geli bang makan ikan laut, ikannya pasti makan bangkai itu. Karena itulah, kami beralih dulu ke ikan air tawar seperti ikan lele, ikan nila, ikan emas dan daging ayam potong, telur dan ikan asin,” sebutnya. (pi/rusdi)