MEDAN (podiumindonesia.com)- Setelah kemarin di SMA Negeri 14, kini giliran SMA Negeri 15 Medan disambangi Kejaksaan Tinggi Sunatera Utara (Kejatisu) Rabu (26/2/2020). Kegiatan penyuluhan hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara di SMA Negeri 15 Medan ini serangkaian dengan program Jaksa Masuk Sekolah.
Wakajati Sumut Sumardi mewakili Kajatisu Amir Yanto menyampaikan agar siswa yang mengikuti penyuluhan hukum tetap semangat.
Pesan Sumardi kepada para siswa agar menjaga kekompakan. “Kompak itu berarti tidak ada pertikaian, kalau sudah kompak tinggal menambahi semangat bersekolah dan harus disiplin, kalau sudah terbiasa dengan disiplin maka akan merasa malu,”
sebut Wakajati Sumut Sumardi didampingi Koordinator Ismail Otto, Kasi Penkum Sumanggar Siagian, Jaksa Juliana PC Sinaga dan Jaksa Ghufran.
Dan, tambah Sumardi, di dunia setiap pelajar punya 2 guru. “Di rumah kita punya orang tua sebagai guru dan harus patuh kepada orang tua, perhatikan orang tuamu seperti raja dan ratu, maka ke depan kamu akan dihargai orang lain seperti raja dan ratu. Kemudian rajin ibadah dan jangan bolong-bolong. Kalau sudah rajin ibadah maka akan tahu mana yang benar dan mana yang salah,” ujarnya.
Guru yang kedua adalah guru di sekolah yang dipimpin kepala sekolah. “Taati, patuhi dan hormati gurumu. Beri perhatian juga gurumu seperti raja dan ratu.
Nama baik sekolahmu ada di tangan mu, kamu juga harus taat hukum dan menjauhi hukuman,” tukasnya.
Kepala Sekolah SMA N 15 Medan menyambut baik dilaksanakannya penyuluhan hukum bagi anak didik di sekolahnya. Dengan bimbingan penyuluhan hukum ini dia berharap peserta didik mengenali hukum dan menjauhi hukuman.
Dalam penyuluhan pemateri menyampaikan tentang radikalisme, narkoba, cyber bullying. Setelah acara penyuluhan, Wakajati Sumut menyerahkan bantuan perlengkapan olahraga dan penyerahan plakat arau cenderamata, dan di akhiri foto bersama. (pi/syahduri/ril)
