MEDAN (podiumindonesia.com)- Untuk mengenang kelahiran tari Serampang Dua Belas, 80 tahun lalu, sejumlah seniman di Sumatra Utara sepakat untuk memperingati Hari Tari Serampang Dua Belas hari ini, Senin (9/4).
Hal itu dinyatakan dalam pernyataan bersama pimpinan sejumlah sanggar tari dan lembaga budaya Melayu di Sumut, antara lain Pusat Kajian Puak Melayu, Sanggar Bale Marodjahan dan Komunitas Kreatif Perbaungan yang tergabung dalam serampang duabelasfoundation.
Dalam pernyataan itu dinyatakan agar seniman/budayawan, khususnya di Sumatra Utara bersama-sama memperingati tanggal 9 April sebagai Hari Serampang Dua Belas.
Pendiri Bale Marodjahan, Matheus Suwarsono menjelaskan, ikhwal pernyataan itu berdasarkan deklarasi bersama sejumlah pegiat seni di Sumatera Utara. Deklarasi itu berlangsung 27 April 2015 di eks rumah Guru Sauti di Perbaungan.
“Deklarasi itu digelar dalam rangka menyambut Hari Tari Internasional yang diperingati setiap tanggal 29 April. Moment itu direfleksikan dalam konteks Sumut, ” jelasnya.
Deklarasi tidak hanya diikuti oleh para seniman/penari namun juga unsur pemerintah setempat. Antara lain Kadisporabudpar, Lurah Simpang Tiga Pekan, serta masyarakat Perbaungan itu sendiri. Selain menjadikan tanggal 9 April sebagai Hari Tari Serampang Dua Belas juga dideklarasikan Perbaungan sebagai Kota Serampang Dua Belas. (I/MBC)