BATANGSERANGAN (podiumindonesia.com)- Tengelamnya almarhum Nino di bendungan sungai Desa Sei Serdang Dusun Wono Rejo, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Kamis (14/10/2021) sekira pukul 12.00 WIB, lalu.
Terkait pemberitaan di salah satu media online mengenai tewasnya Nino diduga akibat tersedot bendungan, akhirnya ayah korban angkat bicara. Dia pun meminta pemilik bendungan bertanggung jawab. Dan hal ini mengundang perhatian tim ivestigasi dari Lembaga Pengawasan Impestigasi Tindak Pidana Korusi LPI Tipikor DPW Sumut.
Dan, Rabu (20/10/2021), tim imvestigasi turun ke tempat kejadian perkara tepatnya (TKP) di Desa Sei Serdang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat dipimpin langsung Kadiv Pengembangan dan Pengawasan Internal, Supriono. ST.
Dikonfirmasi, Jumat (22/10/2021), Supriono menjelaskan bahwa permasalah yang diberitakan media online mengenai tersedotnya almarhum Nino di bendungan tersebut murni musibah.
Dikatakan juga, bahwa tidak ada unsur kelalaian atau kesengajaan. Karena saat peristiwa itu terjadi para pekerja sedang istirahat makan siang dan peroyek tersebut masih dalam pengerjaan.
“Perlu saya tambahkan agar jelas bawasannya proyek yang sedang dalam pengerjaan tersebut atas permohonan warga yang rumahnya berada di pinggir aliran sungai dan saat itu memang sangat diperlukan diambil tindakan untuk normalisasi sungai karena sungai terbut berkelok berbentuk huruf ‘S’ yang sangat berpotensi erosi saat musim penghujan,” terangnya.
Normalisasi sungai tersebut bersumber dana dari swadaya masyarakat, bukan dari Dana Desa atau APBD. Keterangan diperoleh, sepekan sebelum peristiwa itu terjadi, pihak proyek telah mengingatkan korban berulangkali agar tidak bermain mendekatati bendungan tersebut. (pi/sahrul)
