JAKARTA (podiumindonesia.com)- Sepanjang 2019 ini Instagram diprediksi bisa menghasilkan pemasukan yang cukup banyak untuk Facebook. Diperkirakan besarnya mencapai USD 14 miliar atau sekitar Rp 198,5 triliun.
Angka pemasukan ini, jika tercapai, akan menjadi penggenjot penting bagi pertumbuhan bisnis Facebook. Terutama karena bisnis inti mereka diprediksi akan melambat pertumbuhannya pada 2019 ini.
Prediksi ini dikeluarkan oleh tim analis dari Jefferies yang diketuai oleh Brent Thill. Mereka memprediksikan Instagram, Facebook Messenger, dan WhatsApp akan menjadi anak usaha yang penting bagi Facebook.
“Kami percaya kalau Instagram punya peran kunci untuk pertumbuhan di ’19 dan bisa bertumbuh 60%+ untuk mendukung bisnis inti Facebook yang pertumbuhannya bisa menurun 20% untuk pertama kalinya,” ujar Thill.
“Instagram bisa terus menggenjot pertumbuhan dan kami pikir bisa meningkatkan USD 5 miliar di ’19 untuk pemasukan,” tambahnya.
Pertumbuhan Instagram setelah diakuisisi Facebook memang sangat pesat. Saat diakuisisi pada 2012 lalu, jumlah pengguna Instagram hanya 30 juta. Namun kini penggunanya sudah lebih dari 1 miliar.
“Kami melihat keuntungan dari tarif, pengguna, dan impresi karena Instagram terus meningkatkan usaha iklannya,” tambah Thill, demikian dikutip detikINET dari Business Insider, Kamis (24/01).
Kesempatan pertumbuhan serupa juga diprediksi terjadi di WhatsApp dan Facebook Messenger. Yaitu di mana keduanya bisa saja menghasilkan uang dari pesan berbayar dan beriklan di kedua platform tersebut.
Saham Facebook sendiri kini masih berjuang untuk ‘sembuh’ setelah setahun lalu sahamnya jeblok. Penyebab jebloknya saham Facebook itu tentulah skandal Cambridge Analytica soal privasi data pengguna, yang menghancurkan nilai saham mereka dan merusak kepercayaan pengguna terhadap keamanan data pribadinya di Facebook.
Bahkan peringkat Facebook di dalam daftar perusahaan paling dikagumi selama 2018 pun merosot ke peringkat 44, dari peringkat 12 yang mereka tempati pada 2017 lalu. (pi/dtn)