Home BERITA UTAMA Kerap Bolos Sekolah, Sitepu Tusuk Leher Anaknya Hingga Tewas

Kerap Bolos Sekolah, Sitepu Tusuk Leher Anaknya Hingga Tewas

36
0
Tersangka saat diamankan di Polsek Pancurbatu.
Tersangka saat diamankan di Polsek Pancurbatu.

PANCURBATU (podiumindonesia.com)- Perbuatan ayah yang satu ini sungguh keji dan sangat sadis. Hanya karena merasa malu dengan perbuatan anaknya yang kerap bolos sekolah, dia tega menusuk leher sang anak dengan senjata tajam jenis pisau tumbuk lada hingga tewas mengenaskan.

Aksi pembantaian itu dilakukan Menang Sitepu alias Gondang (31) warga Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang terhadap anak kandungnya sendiri Kristian Sitepu (11) di kediaman mereka, Jumat (27/9/2019) malam. Ayah dua anak ini juga sempat menusuk tangan kanan istrinya.

Data diterima, awalnya pada Jum’at (27/9/2019) malam sekira pukul 22.30 WIB, tersangka bersama istrinya Natara Beru Sembiring (42) masih berbincang di dalam kamar. Saat itu, Natara berbaring bersama dua orang anaknya di tempat tidur, sementara tersangka duduk di depan pintu kamar.

Dan karena sudah larut malam, tersangka kemudian mengajak istri dan anaknya tidur. Setelah menyadari kalau sang istri sudah terlelap tidur, tersangka pun mengambil sebilah pisau jenis tumbuk lada yang sudah dipersiapkannya lalu menuju ke kamar anaknya (korban).

Lalu, dengan pisau terhunus, tersangka langsung mengeksekusi korban yang masih duduk di bangku kelas V SD ini dengan cara menusuk leher korban sebanyak 4 kali, hingga akhirnya korban tewas dalam kondisi berlumuran darah.

Korban tewas ditusuk ayahnya.

Beberapa saat kemudian, istri tersangka yang terjaga dari tidurnya merasa curiga karena tak melihat suaminya itu tidur di kamar. Natara pun ke luar kamar. Begitu melihat sang suami telah membunuh anak mereka dan masih memegang pisau, Natara sempat syok.

Seketika itu juga dia memeluk tubuh suaminya, Natara pun menanyakan kenapa putra sulung mereka itu dibunuh. Ketika itu, Natara berusaha untuk mengambil pisau yang dipegang si tersangka. Namun, tersangka tetap mempertahankannya, dan diduga karena sudah kalap, tersangka malah menusuk tangan kanan isterinya.

Takut dirinya mati konyol seperti yang dialami korban, dalam kondisi luka dan berlumuran darah, Natara pun menjerit sekeras-kerasnya. Warga sekitar yang mendengar suara jeritan tersebut langsung berhamburan ke luar rumah dan menuju ke TKP. Begitu istrinya menjerit dan banyak warga yang datang, Gondang pun langsung melarikan diri.

Warga kemudian menghubungi pihak Polsek Pancurbatu. Tak lama kemudian, Unit Reskrim Pancurbatu yang di pimpin langsung Kanit Reskrim Iptu Suhaily Hasibuan SH, MH, Panit II Ipda Situmorang dan tim langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan dan olah TKP. Kemudian, petugas melalukan pengejaran terhadap tersangka. Sekira pukul 01.45 WIB, petugas berhasil meringkus tersangka di perladangan tak jauh dari lokasi kejadian. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya itu, tersangka berikut barang bukti sebilah pisau tumbuk lada bergagang kayu serta sepasang kaos dan celana pendek milik korban, diamankan ke Polsek Pancurbatu.

Istri pelaku dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, jasad korban dievakuasi ke RSU Bayangkara Jalan KH Wahid Hasyim Medan untuk diotopsi, dan ibu korban dirawat ke Puskesmas Pancur Batu. Kapolsek Pancurbatu Kompol Faidir Chan, SH MH melalui Kanit Reskrim Iptu Suhaily Hasibuan, SH MH ketika dikonfirmasi, Sabtu (28/9/2019) siang mengatakan, motif pembunuhan itu diduga hanya karena tersangka merasa malu anaknya itu (korban) kerap bolos sekolah.

Pisau yang digunakan pelaku untuk membunuh anaknya.

“Tersangka kita amankan beberapa saat setelah kejadian dari salah satu perladangan milik warga tak jauh dari TKP. Akibat perbuatannya itu, tersangka dijerat dengan pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,” pungkasnya. (pi/als)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here