BERITA UTAMANASIONALPENDIDIKAN

Ketua LKNU: Dana LN Pencegahan Penyakit Tidak Menular Sangat Minim

 

Ketua LK PBNU Hisyam Said Budairi.

JAKARTA (podiumindonesia.com)- Program LKNU yang didukung oleh World Diabetes Foundation (WDF), dikenal dengan Program Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama for Diabetes Mellitus (LKNU for DM) telah berakhir.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit DM, khususnya bagi warga nahdliyin. Kegiatan diselenggarakan di lima wilayah kabupaten/kota, yaitu di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Depok, Blitar, dan Jombang. Program ini telah dilaksanakan selama dua tahun.

Ketua Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) Hisyam Said Budairi menyebut bahwa dunia internasional dan pemerintah Indonesia belum memiliki perhatian yang tinggi terhadap penyakit tidak menular seperti Diabetes Mellitus (DM). Padahal, penyakit DM masih membutuhkan perhatian yang sangat besar.

“Penyakit tidak menular itu masih butuh perhatian,” kata Hisyam saat memberikan sambutan pada acara pertemuan diseminasi program LKNU for Diabetes Mellitus (DM) di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, kemarin.

Pasalnya, dari sisi pendanaan saja masih timpang. Dana dari luar negeri yang untuk mengatasi penyakit menular berbeda jauh dengan dana untuk penyakit tidak menular. Dana untuk penyakit menular disebutnya sangat sedikit. Hal itu menunjukkan bahwa perhatian dunia terhadap penyakit tidak menular belum besar.

Namun demikian, sebagai organisasi kemasyarakatan, pihaknya mengaku beruntung menjadi yang pertama masuk pada wilayah penyakit tidak menular seperti DM. Walau pun, katanya, pelaksanaan ketika terjun ke masyarakat dan memberikan penjelasan itu mengalami kesulitan.

Oleh karena itu, penjelasan kepada masyarakat tentang penyakit DM juga menjadi persoalan tersendiri. Hingga kini, sosialisasi yang dapat dijelaskan sekadar mengingatkan kepada masyarakat tentang gaya hidup yang baik. Menurutnya, dalam mengatasi penyakit DM ini dibutuhkan kekuatan komunitas komunitas untuk preventif dan promotifnya. Ia menyatakan bahwa langkah itu pun masih kurang dilaksanakan.

“Ini yang menurut saya masih kurang,” ucapnya. Sebelumnya Esti Febriani, Penanggung Jawab Program menjelaskan bahwa program sosialisasi penyakit tidak menular baru pertama kali dilakukan LKNU, karena sebelumnya. Pihaknya hanya bergerak pada penyakit yang menular.

“Kali ini kita memasuki kegiatan yang berbeda. Kita fokus pada kegiatan penyakit yang tidak menular dalam hal ini diabetes,” ucapnya. Selain dukukungan WDF, program ini dapat berjalan atas dukungan Subdit Gangguan Metabolik Kemenkes RI. Melalui Subdit, pihaknya mengaku mendapat berbagai informasi terkait penyakit DM sehingga kebutuhannya dapat teratasi.

Terakhir, program ini dapat terlaksana atas peran serta mitra. Sehingga dapat melakukan pelatihan, baik pelatihan kader maupun tenaga kesehatan. Capaian selama dua tahun itu, LKNU mampu melaksanakan pelatihan kepada 107 orang kader yang tersebar di lima kabupaten/kota itu.

“Sekali lagi kami sampaikan terima kasih atas nama lembaga kesehatan Nahdlatul Ulama,” ucapnya.

Acara dilanjut dengan talkshow dengan tema Peran Komunitas dalam Upaya Penanggulangan Diabetes Mellitus dengan narasumber Subdit Penyakit DM GM Kemenkes RI Uswatun Hasanah, Kader Kesehatan Blitar, Penanggung Jawab Program PTM Puskesmas Senen, Jakarta Pusat Sandra Avin, dan Klinik Mannar Medika Makky Zamzami. Kemudian serah terima laporan dari pihak LKNU ke Subdit DMGM Kemenkes RI sebagai pertanggungjawaban program dan sekaligus menandai berkahirnya program ini.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak di antaranya, kader dari Jombang, Blitar, Depok, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Klinik Mannar Medika, Dinas Kesehatan Kota Depok, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Komunitas Sobat DM, Universitas Pembangunan Nasional, Yayasan CIKAL Sehat Indonesia, Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP), dan Ikatan Komunitas Kedokteran Universitas Indonesia (IKK UI). (pi/hamdani/nuonline)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button