
LANGKAT (podiumindonesia.com)- Pascakasus yang melibatkan mantan Bupati Terbit Rencana Peranginangin (TRP), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menyambangi Pemkab Langkat. Info bergulir bahkan komisi antirasuah itu menyita sejumlah bukti di beberapa kantor SKPD di sana.
Terkait hal itu dibenarkan Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan. Diakui Ali Fikri bahwa ada lima lima lokasi yang digeledah oleh KPK. Satu di antaranya rumah pribadi Bupati Langkat Nonaktif, Terbit Rencana Peranginangin.
“Ada lima lokasi, di antaranya, rumah tersangka TRP dan rumah pihak terkait dengan perkara ini,” sebut Ali Fikri, Rabu kemarin.
Tak cuma itu, kantor PDAM Tirta Wampu Kabupaten Langkat turut digeledah. Dari situ tim berhasil mengamankan beberapa dokumen terkait perkara yang menyangkut TRP, termasuk bukti dugaan aliran uang.
Dia menambahkan, kegiatan penyidikan perkara gratifikasi ini terus berlanjut. “Kami komitmen untuk tuntaskan perkara ini. Sehingga bila ada pihak yang turut serta dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, pasti KPK kembangkan lebih lanjut,” ujar Fikri.
Dikabarkan sebelumnya, di tengah pelantikan Ketua DPD Partai Golkar, Tiorita br Surbakti yang juga istri Bupati Langkat Nonaktif, Terbit Rencana Peranginangin, di Alun-alun Kabupaten Langkat, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi atau menggeledah sejumlah kantor dinas di Kabupaten Langkat pada Selasa kemarin.
Meski demikian, tak ada barang-barang mau pun berkas yang dibawa tim KPK dari kantor Dinas PUPR Langkat. Di kantor PDAM Tirta Wampu, disebut-sebut mereka membawa sejumlah berkas, bahkan uang belasan juta rupiah. Namun hingga saat ini wartawan masih belum mendapatkan informasi lebih lanjut, soal berkas yang dibawa tim KPK dari kantor Dinas PDAM Tirta Wampu. (pi/tim)